25

102 12 11
                                    

“Akhirnya kita bisa makan malam bersama lagi.” ucap Jaehyun sebelum menyantap beef sirloin steak-nya. 

Yeeun melempar senyum ke arah Jaehyun sebagai balasannya. Entah kenapa hari ini, Yeeun kehilangan semangat. Padahal tadi pagi , sebelum acara dimulai , ia sangat bergairah karena akan diperkenalkan dengan para tamu Swiss oleh ketua Lee. Tapi, sekarang , ia langsung tidak bertenaga untuk lebih ceria. 

Dan tentu saja, pria sepeka Jaehyun bisa langsung menyadari ada yang berbeda dari Yeeun. 

“Ada apa? Apa kau lelah ?” 

“Ah, tidak..aku baik-baik saja.” Yeeun mencoba sebisa mungkin untuk tidak membuat Jaehyun cemas. 

“Kurasa acara hari ini terasa panjang, wajar saja jika kau tidak bertenaga saat ini. Maaf, sepertinya aku terlalu bersemangat mengajakmu makan malam di waktu yang salah.” 

“Tidak, acara tadi tidak membuatku lelah. Mana mungkin. Justru aku sangat mensyukuri acara hari ini, apalagi ayahmu ..ah, maksudku Ketua Lee mau memperkenalkanku dengan mereka. Aku juga senang karena kita bisa makan malam bersama lagi.” jelas Yeeun.

“Benarkah? Syukurlah. Tapi, sejak kemarin, aku memang tidak sabar untuk makan malam lagi bersamamu. Karena semenjak kasus kain itu, dan semenjak aku…” 

Yeeun tahu arah pembicaraan Jaehyun. Ia pun langsung memotong ucapannya dan menggenggam tangan Jaehyun erat. “Jaehyun-ssi, aku mengerti, anggap saja hari-hari sebelum hari ini adalah ujian untuk kita. Aku juga tidak menyalahkanmu. Yang penting kita sudah melewati itu semua bersama-sama.” Yeeun mengangkat alisnya sambil tersenyum. Yeeun sangat tidak ingin mengingat kejadian-kejadian memberatkan itu lagi. Seperti kasus kain, kasus Johnny , dan..bentakan Jaehyun. Ugh! Yeeun ingin melupakan saja semua itu. Karena sekarangpun , semua masalah telah selesai. Harusnya tak ada lagi pikiran dan perasaan buruk saat ini. Tapi bodohnya, Yeeun sendiri masih memiliki perasaan buruk yang entah darimana munculnya. Ia sendiripun tak tahu perasaan itu berkaitan tentang apa . 

Jaehyun tersenyum hangat mendengar kalimat penenang dari Yeeun. 

“Terimakasih…” tiba-tiba Jaehyun mendekatkan wajahnya ke Yeeun dan berbisik, “..nae yeoja.” (=wanitaku)

Yeeun langsung tertawa malu mendengar Jaehyun yang kini sudah bisa menggodanya lagi. Yah, setidaknya untuk saat ini, Yeeun bisa sedikit lebih tenang karena hubungannya dengan Jaehyun sudah membaik. 

Eo!? Sepertinya diluar hujan salju.” ucap Jaehyun seraya menatap ke arah jendela yang memperlihatkan butiran-butiran salju yang perlahan turun dari langit malam kota Seoul yang indah. 


Pemandangan malam ini.. benar-benar indah.

 benar-benar indah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


        

Yeeun ikut menolehkan kepalanya ke kiri dan melihat jalanan yang perlahan mulai ditutupi salju.

BYE MY FIRSTWhere stories live. Discover now