Cha Eunwoo

3.5K 392 37
                                    

"Setitik noda akan terlihat di bidang putih, akan tetapi setitik kejahatan akan tertutupi dalam sebuah ucapan manis"


9 bulan kemudian...

Selama itu, Jungkook bertahan dalam keadaan susah maupun senang. Kandungannya mulai membesar dan dua bulan lagi, malaikat kecil itu akan lahir melihat indahnya dunia.
Beberapa bulan ini banyak hal yang terjadi.
Jungkook mendapatkan pekerjaan sebagai OB dalam perusahaan Victory Company. Bagaimana bisa?

Flashback on...

Hari ini, Jungkook telah menyelesaikan pekerjaannya. Lantas ia keluar dari resto tempat ia.
"Jungkook" panggil seseorang. Jungkook menoleh dan mendapati Charlie di samping resto itu.
"Chairie, sedang apa kau disini?" tanya Jungkook.
"Aku sedang mengamen" jawab Charlie.

Jungkook hanya mengangguk saja.
"Bagaimana dengan kandungan mu?" tanya Charlie. Ya, namja blasteran itu tau tentang kisah hidup Jungkook.
"Ia baik dan sehat. Sudah memasuki tujuh bulan" jawab Jungkook sambil membelai perut nya lembut. Charlie mengangguk senang melihat itu.
"Tapi, apa kau tahu loker di sekitar sini?" tanya Jungkook lagi.

Charlie menatap Jungkook bingung.
"Kau mau mencari kerja sampingan lagi?" tanya Charlie dan di balas anggukan kepala oleh Jungkook.
"Apa kau tak kelelahan? Kau sedang hamil?" khawatir Charlie. Jungkook hanya tersenyum sendu saja.
"Kau tahu tentang hidup ku. Suami ku tak menganggap ku dan anak yang aku kandung. Siapa lagi yang harus membiayai  ku nanti? Aku harus menambah tabungan ku segera" jawab Jungkook.

Charlie merasa takjub dengan namja yang ada di hadapannya ini. Bagaimanan tidak? Begitu kuat dan tabah menjalani kehidupannya yang menurut Charlie sangat suram. Apalagi ada satu nyawa yang ia tanggung, Charlie bersumpah lelaki yang menyia-nyiakan Jungkook akan sangat menyesal nantinya.

"Charlie? Apa kau baik-baik saja?" tanya Jungkook. Charlie tersadar dari lamunan nya.
"Ha? I..iya aku baik baik saja" balas Charlie. Jungkook hanya mengangguk saja.
"Oh iya, kau mencari lowongan lagi kan?" tanya Charlie ulang. Jungkook mengangguk.
"Aku ada melihat lowongan di perusahaan seberang sungai Han. Tapi, mereka membutuhkan OB. Apa kau sanggup?" tanya Charlie ragu.

Jungkook mengangguk kan kepalanya semangat.
"Ya, aku tak apa. Yang penting aku dapat uang untuk persalinan nanti" jawab Jungkook. Charlie tersenyum bangga.
"Baiklah, semoga berhasil" semangat Charlie. Dan Jungkook tersenyum senang.

°°°°°

Esok harinya, Jungkook sudah bersiap pergi menuju ke tempat yang di katakan oleh Charlie.
Jungkook dengan semangat melangkah kan kakinya keluar dari kamarnya.
"Kau mau kemana Kookie?" tanya Baekhyun.
"Aku akan melamar pekerjaan Eomma" jawab Jungkook.
"Lagi? Tapi ku sedang hamil Kookie, kau bisa kelelahan jika menambah shift kerja mu. Apa bekerja di resto nya Seokjin tak cukup?" cemas Baekhyun.

Jungkook tersenyum manis ke arah ibu mertua nya itu.
"Aku tak apa Eomma. Lagi pula, aku kan bisa menambah biaya persalinan ku nantinya. Eomma kan tahu, operasi itu butuh biaya yang sangat besar. Jadi, aku harus bekerja ekstra setidaknya demi anak ku nanti nya" jawab Jungkook.

"Tapi kan ada Eomma dan Appa Daehyun yang akan membiayai mu sayang. Kau mengandung pewaris kami. Jadi itu juga tanggung jawab kami" bujuk Baekhyun.
"Kalian itu sudah ku anggap sebagai orang tua ku. Setidaknya, biarkan aku berkorban demi anak ku. Lagipula aku masih kuat kok" kata Jungkook semangat. Baekhyun memandang Jungkook dengan sendu.
"Baiklah, kau bisa pergi. Tapi ingat, jangan terlalu lelah hmmm" ingatkan Baekhyun. Jungkook mengangguk dan pamit dari sana.

365 Day (1 Years)Where stories live. Discover now