Menyerah (Permainan Berakhir)

4.4K 467 84
                                    

'Terimakasih karena telah berhasil membuat ku lebih hancur lagi'




































Malam harinya, semuanya berkumpul di mansion Kim. Semuanya hadir, katanya sih sudah lama tak kumpul seperti ini, tapi nyatanya itu hanya siasat belaka agar rencana mereka berhasil.

Besok adalah hari H dari perayaan yang di rencanakan. Semuanya beres, bahkan Baekhyun tak merasa curiga sama sekali. Jadinya ia biasa saja.

Saat ini, para istri sedang berada di dapur kecuali Minki yang saat ini di kamar nya. Sedangkan pada suami ada di ruang keluarga. Bercengkrama sekaligus membahas pekerjaan.

Seokjin yang di tugaskan membuat minuman pun terlihat sangat tak bergairah. Ia melamun, pikirannya menerawang ke pembicaraan nya tadi siang dengan Wonwoo.

Ia masih tak habis pikir, kenapa ada orang yang mengatakan hal sehingga itu? Tapi, jika di pikirkan juga, Wonwoo memang mengenal Jungkook terlebih dahulu, tapi melihat dari tingkah Jungkook dan sifatnya sama sekali tak ada yang salah.

Sangking asiknya melamun, Seokjin tak sadar kalau air yang ia tumpahkan malah meluber kemana-mana.
"Astaga hyung" pekik Yoongi. Seokjin tersadar dan langsung terkaget dengan apa yang terjadi.

"Kau kenapa hyung? Dari tadi kau melamun saja. Apa ada masalah?" tanya Yoongi. Seokjin menggelengkan kepalanya.
"Tidak ada Yoon, aku hanya kelelahan saja" bohong Seokjin.
"Ya sudah, lebih baik kau ke ruang tengah saja. Biar Eomma sama Yoongi yang mengerjakan ini" sambung Baekhyun.

Seokjin hanya bisa mengangguk pasrah. Pasalnya, jika ia paksakan maka semuanya malah tambah hancur. Jadinya ia melangkah menuju ruang tengah dan bergabung dengan para suami.

°°°°°

"Bagaimana dok? Apa janin saja sehat?" tanya namja manis itu pada seorang dokter berumur itu.
Sang dokter tersenyum pada namja manis yang tak lain adalah Jungkook.

Ya, sedari pulang kerja tadi dan dengan semua hal yang terjadi. Jungkook memilih menenangkan diri di taman sebelum akhirnya dia check kondisi kehamilannya.

"Semuanya baik-baik saja tuan. Janin anda sangat sehat. Dan saya memperkirakan dalam waktu dekat ini mungkin anda mengalami kontraksi. Jadi, untuk berjaga saya harap anda lebih berhati-hati dan minta tolong pada suami atau keluarga yang lain untuk berjaga" jelaskan dokter itu.

Jungkook yang mendengar itu hanya bisa tersenyum penuh arti. Pasalnya, dia hanya berjuang sendiri. Walau ada yang lain, tapi ia merasa kalau mereka hanya sebatas kasihan bukan menang betul peduli.

Jungkook mengangguk menyanggupi apa yang dikatakan oleh dokter itu.
"Baiklah dok, saya akan meminta bantuan yang lain. Dan saya ingin membayar biaya administrasi saya nanti nya. Takutnya, uang itu habis atau hal yang tak diinginkan" anjurkan Jungkook.

"Anda bisa membayar di bagian kasur tuan. Dan saya yakin anda karna segera melahirkan, jadi anda hanya perlu datang saja jika memang anda melunasi semuanya" jawab dokter itu.

Jungkook mengangguk lagi.
"Baiklah dok. Saya permisi dulu dan terimakasih untuk hari ini" pamit jungkook.
"Sudah tugas saya tuan" balas sang dokter. Jungkook beranjak dari sana dan pergi menuju kasir sesuai dengan apa yang ia katakan tadi.

365 Day (1 Years)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz