Cincin

3.4K 426 26
                                    

!!! PERINGATAN !!!

-Mohon tekan bintang sebelum baca
-Luangkan mengisi kolom komentar
-100 vote untuk next up
-Kepada siders harap angkat jempol dari lapak saya.

!!!TERIMAKASIH. MOHON PENGERTIAN DAN APRESIASI NYA!!!

||
||
||
||
||
||
||
||
||
||
||
||

"Belajarlah jadi seperti bulan. Walau mengambil cahaya dari matahari, tapi ia tetap bersinar indah di atas sana"

Acara pernikahan Taehyung dan Minki sangat meriah dan di hadiri oleh semua kolega bisnis dari keluarga Kim. Setelah, acara pemberkatan di gereja, resepsi di lanjutkan di hotel bintang lima. Semuanya terlihat mewah dan megah. Setiap awak media meliputi kegiatan ini semua. Bahkan stasiun tv swasta tak tinggal diam untuk mengambil keuntungan dari acara ini.

Para keluarga terlihat bahagia dan menebar senyum atau mungkin hanya sebuah topeng belaka. Setiap lensa kamera ke arah mereka, senyum palsu akan tersebar. Kini Taehyung dan Minki sedang berdiri di pelaminan dan menyalami tamu yang datang.
"Selamat Tae" ucapkan Jimin sambil menyalam dan memeluknya hangat.
"Terimakasih Jim" balas Taehyung.
"Semoga kalian bahagia" sambung Yoongi.

Taehyung merangkul Minki.
"Tentu saja kami akan bahagia. Iya kan sayang" goda Taehyung. Minki mengangguk semangat. Jimin dan Yoongi turun dan melanjutkan acara. Kini giliran Hoseok dan Wendy yang menghampiri pengantin baru itu. Minki mendadak gugup melihat Hoseok yang menggandeng mesra tangan Wendy.

Bahkan Hoseok tak melihat ke arahnya.
"Selamat Tae, semoga kalian bahagia dan semoga pilihan mu tepat" ucapkan Hoseok dengan sedikit sindiran. Minki yang mendengar itu menatap Hoseok.
"Terimakasih hyung" balas Taehyung.
"Oh iya. Ini undangan pernikahan ku deh an Wendy. Kalian datanglah" kata Hoseok sembari memberikan undangan berwarna silver itu.
"Tentu saja kami akan datang hyung" jawab Taehyung.
"Aku melihatnya nanti. Kami mau lanjut makna dulu. Sekali selamat untuk kalian". Hoseok pergi dari sana menuju tempat makan.

Minki menjadi kesal sendiri mendengar ucapan Hoseok. Apa dia kau balas dendam? Entahlah, mungkin Hoseok yang tahu apa yang ia rencanakan untuk Minki.

°°°°°

Pukul 11 malam waktu setempat. Restoran tempat Jungkook bekerja mulai tutup.
"Kook, kau pulanglah. Semuanya sudah beres" suruh Lisa tapi di balas gelengkan kepala oleh Jungkook.
"Sebentar lagi Lisa" kata Jungkook.
"Tapi shift mu sudah selesai dari tadi  sore Kook. Dan lihatlah wajah mu makin pucat parah dari yang semalam. Apa kau yakin kau tak apa-apa?" tanya Lisa lagi.

Jungkook tersenyum lirih.
"Aku sungguh tak apa Lisa. Hanya butuh istirahat saja, ini akan sembuh" jawab Jungkook lagi.
"Kalau begitu pulang dan istirahatlah. Dan aku tak menerima penolakan" Lisa mengucapkan dejan cepat kala melihat Jungkook hendak protes.

Jungkook menghela nafas menyerah.
"Baiklah, aku akan pulang. Tapi, kau yakin aku tinggal" Jungkook berusaha tetap tinggal. Bukan tanpa alasan ia melakukannya. Ia hanya tak ingin berada di pesta itu dan menyaksikan segalanya. Walau Jungkook tak di anggap, tapi hati nuraninya sebagai istri, sakit melihat acara itu. Untuk itu, Jungkook menahan segala rasa sakitnya dan memilih mengambil shift panjang hari ini.

"Aku tak apa. Aku hanya tinggal menghitung penghasilan hari ini. Lagipula, masih sama beberapa orang dapur di dalam. Sudah, kau hanya khawatir kan aku. Aku sudah bisa. Lebih baik kau pulang dan istirahatlah dengan baik agar aku cepat sembuh" suruh Lisa lagi.

365 Day (1 Years)Kde žijí příběhy. Začni objevovat