Permainan Dimulai (2)

3.4K 409 37
                                    

'Indah tapi perih:')'









Jungkook masuk ke dalam dan melakukan pekerjaan nya dengan baik. Ia ingat, kalau besok adalah hari yang spesial. Jungkook memikirkan akan memberikan sesuatu pada kedua mertua nya itu.

Dengan perut bulat itu, Jungkook dengan segala ruang ada, ia mampu menyelesaikan nya dengan sangat baik.
Kini, ia beralih menuju ruangan suaminya. Ia mengetuk sebentar dan gak ada jawaban dari dalam.

Jungkook berinisiatif membuka gagang pintu dan menoleh ke dalam. Kosong, tak ada siapapun disana. Jungkook menghela nafas lalu masuk ke dalam guna membersihkan ruangan itu. Semuanya tak luput dari perkerjaan namja manis itu. Menyapu, ngepel, ngelap jendela, hingga menata meja kerja itu agar rapi.

Tak lupa juga air minum ia ganti dengan yang baru. Saat sedang asik membersihkan area meja. Mata Jungkook teralihkan ke sebuah figura kecil. Jungkook ikut tersenyum melihat senyum bahagia suaminya bersama dengan Minki disana.

Yap, Jungkook melihat foto pernikahan Taehyung dan Minki. Keduanya tersenyum bahagia disana. Beda dengan diri nya. Taehyung malah memasang wajah datar dan langsung melemparkan cincin pernikahan tepat setelah pastor keluar dari ruangan.

"Kau bahagia dengan pilihan mu hyung, tapi aku juga turut bahagia karena kau memberikan aku sesuatu yang lebih berharga dari semuanya" kata Jungkook dalam hati.

Ckleck...

Pintu ruangan terbuka dan menampilkan Taehyung. Jungkook langsung membungkuk sopan pada Taehyung.
"Semuanya sudah di bersihkan sajangnim" lapor Jungkook. Taehyung tak meresponnya dan malah menatap Jungkook datar.

Namja manis itu pun tau membaca situasi dan langsung bergegas pergi dari sana. Melewati Taehyung guna pergi dari sana.
"Tunggu" suara berat itu menghentikan langkah Jungkook.

"Jika kau ingin menjalang, jangan pada rekan bisnis ku. Itu memalukan" sadis Taehyung. Jungkook memejamkan matanya dengan erat. Setetes air mata jatuh dari pelupuk mata indah itu.
"Aku tau kau sangat membenci ku, aku sangat tahu itu. Tapi, bisakah kau tak usah berburuk sangka pada ku dan selalu menghina ku dengan kata-kata kotor" jawab Jungkook.

Taehyung diam mendengar itu.
"Aku diam bukan berarti kau berhak berkata seperti itu. Aku diam karna aku menghargai mu sebagai suami ku. Jika kau memang tak suka pada ku, tolong ceraikan aku. Tak perlu menunggu 90 hari lagi. Jangan buat aku semakin tersiksa dengan semua tindakan dan perkataan kalian. Sudah cukup selama ini aku diam, tolong berikan aku dan calon anak ku kebebasan" sambung Jungkook dan melangkah keluar dari ruangan itu.

Taehyung menatap punggung ringkih itu.
'Tolong beritakan aku dan calon anak ku kebebasan'

'Tolong'

'Kebebasan'

Perkataan Jungkook tadi selalu terngiang dalam pikiran namja hazel, hingga sampai tak fokus mengerjakan pekerjaan nya.

°°°°°

Seokjin saat ini sedang duduk di sebuah cafe. Hari ini, ia menutup resto nya sendiri. Ia sedang menunggu seseorang. Di temani segelas Vanilla Latte, yang mulai dingin menanti dengan sabar orang yang ia tunggu.

Tak lama, orang yang ia tunggu akhir nya datang juga.
"Maaf hyung, kau menunggu lama" sesal orang itu. Seokjin tersenyum maklum.
"Tak apa, silahkan duduk" ajak Seokjin. Orang itu duduk di hadapan Seokjin.
Suasana mulai terasa serius di antara mereka berdua.
"Jadi, ada apa kau ingin bertemu dengan ku Wonwoo?" tanya Seokjin serius.

365 Day (1 Years)Where stories live. Discover now