Khawatir

5.5K 429 77
                                    

Taehyung yang tak dapat kabar baik pun lebih memilih duduk termenung di sebuah cafe dan di temani secangkir Latte untuk pagi ini.

Padahal namja itu, hanya makan sedikit di sarapannya tapi sudah minum kopi.
Taehyung menatap terus keluar jendela dengan view jalan raya yang padat karena aktivitas di hari weekend.

Suara kursi di tarik membuat Taehyung tersadar dari lamunannya dan melihat ada manusia lain yang berada di meja yang ia tempati.

"Mingyu-ssi"

Dan yang datang itu ternyata Mingyu.

"Pagi-pagi anda melamun tuan Kim" balas Mingyu.

Taehyung hanya tersenyum sopan saja.

"Apakah tuan besar Kim sudah memberikan surat itu untuk anda tuan Kim?" Tanya Mingyu teringat akan amanah itu.

"Ya. Terimakasih sebelumnya Mingyu-ssi. Karena anda, saya bertemu dengan Jungkook lagi" lirih Taehyung.

Mingyu mengagukkan kepalanya.

"Apakah ada kabar baik tuan Kim?" Tanya Mingyu lagi.

Lagi, Taehyung menganggukkan kepalanya.

"Ya. Ada dua kabar hari ini. Pertama, saya merasa hidup saya kembali ketika melihat Jungkook. Dan yang kedua, saya harus menerima kenyataan bahwa separuh jiwa saya lenyap ketika Jungkook membenci saya dan menghindari saya" balas Taehyung.

"Hidup memang adil. Bukan begitu Mingyu-ssi"

Mingyu mengangguk setuju.

"Jika kita kembali flashback ke belakang, bagaimana hidup Jungkook yang penuh akan cobaan. Tapi, dia bisa melewati itu semua dengan sabar. Itu bukanlah hal yang mudah. Mental dan fisik harus kuat untuk hidup seperti itu"

"Kehilangan keluarganya, difitnah, di jodohkan, dan tak dianggap. Cobaan mana yang belum dirasakannya. Ia pasrah dan membawa semua masalahnya dalam doa. Ia terus hidup dan tak mau mengakhiri dengan mudah"

Mingyu mendengar semua yang dikatakan oleh Taehyung.

"Apakah anda menyesal tuan Kim?"

"Bohong jika saya katakan tidak. Tapi, Tuhan sudah memberikan saya kesempatan untuk melihatnya itu lebih dari cukup"

Drttttt....drtttttt...

Ponsel Mingyu berdering. Mingyu meliriknya dan tertulis nama Wonwoo disana. Mingyu mematikan panggilan itu.

"Lalu apakah anda menyerah?" Tanya Mingyu lagi.

"Tentu saja tidak. Tapi, jika Jungkook bukan bahagia untuk saya. Saya hanya bisa mengikhlaskannya saja"

Drttttt....drttttttt....

Lagi lagi ponsel Mingyu berbunyi, dan masih dengan orang yang sama.
Mingyu berusaha untuk abai.

Taehyung juga ikut melirik ke arah hp Mingyu yang sedari tadi berdering ribut.

"Angkat saja Mingyu-ssi, mungkin ada hal yang penting" ucap Taehyung.

Mingyu menghels nafas, lalu ia menggeser ikon hijau guna menjawab di penelepon.

"Aku harap ini penting" datar Mingyu.

"Gyu, tolong aku. Aku sedang berada di rumah sakit saat ini"

"Setahu ku, kau tidak mempunyai riwayat penyakit"

"Bukan aku. Tapi Jungkook"

"APA!! JUNGKOOK"

Taehyung yang mendengar nama Jungkook langsung menoleh ke arah Mingyu.

365 Day (1 Years)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang