Part| 27

489 43 37
                                    

Hallo kaum good looking and kaum umbi akar wk. Lama update ga sih? Kalo lama maaf yaa, aku lagi sibuk akhir-akhir ini.

Writer's  block meresahkan pemirsa.

Oke, selamat membaca semuanya!🔥🔥

***

"Kita ke toko skincare dulu, Saka."

"Tapi, Vi. Kamu udah belanja banyak."

Vio menggeleng, "aku cuman beli dress, high heels, tas sama sepatu. Ini belum cukup Saka, stok skincare aku di rumah aku sedikit lagi."

Saka menghela nafasnya, dia tersenyum lalu menganggukan kepala. Vio perlahan mengembangkan senyumnya.

Mereka melangkah menuju toko skincare. Dengan Vio yang terlebih dahulu berjalan, sesekali dia membawa skincare yang di butuhkan nya.

Saka hanya mengekor dari belakang. Seperti yang di ucapkan Saka, setelah pulang sekolah mereka langsung menuju mall terdekat.

Niatnya hanya ingin membeli dress untuk Vio, sekarang malah memborong. Lirik yang bagus dikit langsung beli.

Untung Saka sabar, uang yang selama ini ia tabung hampir habis hanya untuk Vio. Dan Saka tidak mempermasalahkan hal itu.

Toh, Vio bahagia. Prinsip Saka, jika Vio bahagia dia juga bahagia.

Setelah membeli semua yang di butuhkan Vio, mereka kini berjalan ke luar mall untuk pulang.

Saka memasangkan helm ke kepala Vio. "Jangan cantik-cantik nanti malem dandan nya," kata Saka memperingati. Dia sudah selesai memesangkan helm kepada Vio, kini tinggal dirinya yang memakai helm.

"Kenapa gitu? Kan hari spesial, aku juga harus dandan cantik lah," bantah Vio seraya naik ke motor Saka.

Saka mengalungkan tangan Vio ke perutnya, "nanti banyak yang suka sama kamu, Vi."

"Biarin lah," kata Vio. Dia menyenderkan kepalanya di punggung tegap Saka. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku hoodie yang di pakai kekasihnya itu.

"Lagian cuman suka 'kan? Bukan cinta. Semua orang juga tau kalau Vio milik Saka ya, kan? Dan selama nya juga gitu."

"Iya lah, terserah kamu." Setelah mengatakan hal itu, motor Saka melenggang dari parkiran.

***

"Ya, thanks buat info nya." kata seseorang lalu tersenyum smirk.

"Oh ... jadi, malem nanti mau bikin pesta ya? Kalau gitu, gue mau bikin pesta itu makin meriah." ucapnya bergumam.

Tentu kalian tau siapa orang nya bukan?Orang itu adalah Zidan, dia baru saja pulang dari Amsterdam. Eh ralat, kabur. Dia tidak ingin mengurusi perusahaan Papa nya.

Lagian, Zidan bukan anak satu-satunya. Di keluarga nya, Zidan merupakan anak ke dua dari empat bersaudara.

Zidan melirik ke arah sebrang, terlihat seorang gadis sedang melihat-lihat apa yang ingin di belinya.

Zidan tersenyum, ia bangkit dari duduk lalu menyimpan uang berwarna merah di meja. Setelah itu dia mendekati gadis tadi yang di lihatnya.

Untuk Saka(Hiatus)Where stories live. Discover now