Part| 19

524 52 25
                                    

Sebelumnya, Bee mau ngingetin lagi. Jangan pada sider, hehe. Mikirin konflik n alurnya aja susahnya minta ampun.

Happy Reading!♥

***

"Vio! Cepetan ke bawah, Mommy udah mau berangkat nih! Gak usah lama-lama."

"Iya, iya! Vio ke bawah nih!"

Vio bergegas untuk keluar kamar, ia menenteng tas nya. Saat akan membuka pintu kamar, ponsel yang sedang di pegang nya bergetar. Lantas, Vio mengecek ponselnya terlebih dahulu.

"Nomor siapa ini?" gumam Vio. Ia membuka chat dari seseorang yang tidak di ketahui.

Mata Vio membulat kala melihat foto yang dikirimkan seseorang untuknya. Vio menggeram marah, ia memperbesar gambar tersebut guna memastikan.

"Vio!" teriakan tersebut membuat Vio tersadar. Ia lantas bergegas menuruni tangga dan menemui mommy nya.

"Lama banget kamu, mommy mau berangkat, mau bareng gak? Atau kamu mau berangkat sama Saka?" tanya Elisa. Vio menggeleng membuat Elisa heran.

"Lah? Kamu gak mau bareng Saka? Tumben," ucap Elisa lagi.

"Enggak, males. Vio mau berangkat bareng mommy aja." balas Vio lalu berjalan keluar.

Elisa mengernyit, jarang-jarang Vio mau berangkat dengannya. Biasanya juga dengan Saka, apakah diantara mereka sekarang ada masalah?

"Mommy ayo dong, Vio gak mau terlambat." teriak Vio yang sudah berdiri di samping mobil.

"Iya, sabar dong!" Elisa lalu berjalan dengan langkah cepat menuju mobilnya.

Vio yang biasanya cerewet, kali ini hanya diam. Ia menyenderkan kepalanya di kaca mobil, menatap jalanan yang lumayan padat.

Elisa sesekali melirik ke arah samping, ia sangat khawatir dengan anaknya itu. Seingatnya Vio tadi baik-baik saja. Lantas apa yang membuat anaknya mendadak jadi diam?

Vio mengambil ponselnya, ia kembali mengamati foto tadi. Elisa yang kepo, lantas sedikit mengintip apa yang sedang di lihat Vio.

"Fokus mommy. Vio gak mau mati," kata Vio yang membuat Elisa mencebikkan bibirnya.

"Lagian, kamu kenapa sih sayang? Jarang-jarang kamu diem di mobil, biasanya juga karaoke an." sindir Elisa.

"Vio lagi badmood aja."

***

Sampai di sekolah, Vio berjalan dengan cepat ke arah kelas. Takut berjumpa dengan Saka, ia tidak mau menemui Saka untuk saat ini.

"Violla!"

Suara itu, baru saja ingin menghindar. Vio tidak menjawab, ia kembali berjalan seolah tidak mendengar apapun.

Saka menaikkan alisnya kala melihat Vio yang tidak menjawab sapaan nya. Di sampingnya ada Samuel dan juga Rehan, yang juga sama-sama heran.

"Vio gak denger?" tanya Samuel ke arah Saka. Saka menggeleng tidak tahu. "Kayaknya, dia mungkin lagi buru-buru." jawab Saka seraya berjalan.

Untuk Saka(Hiatus)Where stories live. Discover now