Part| 18

510 61 39
                                    

Kalian tau cerita ini dari mana?

Bee boleh minta sesuatu, gak? Jangan jadi sider please. Bee buat cerita dalam setiap chapter nya itu susah. Jadi author itu susah, coba kalian buat cerita terus yang baca banyak tapi yang voment sedikit. Gimana rasanya? Kesel gak?

Buat kalian yang udah vote, makasih. Sayang bangettttt♥. Buat yang belum vote, semoga kalian cepet sadar:')

Happy Reading, all🤗

***

Pulang ke rumah, Saka langsung menuju ke kasur. Ia merebahkan tubuhnya yang lelah, berbaring menatap ke arah langit-langit kamar.

Setelah mengantar Vio pulang tadi, Saka mampir sebentar ke makam ibu dan ayahnya.

Ia berdo'a untuk mereka berdua, Saka juga berfikir kelak dirinya juga akan ada di sana. Kuburan pasti dingin dan gelap, semoga saja Tuhan berbaik hati kepadanya.

Saka bangkit, ia melihat kedua tangannya sendiri yang mengeluarkan keringat. Sepertinya, ini efek dari penyakit yang di deritanya.

Saka mengambil obat yang berada di laci meja, sebelumnya Saka selalu menyediakan air di kamarnya. Supaya jika sewaktu-waktu Saka ingin minum, ia tinggal mengambilnya, tidak perlu berjalan ke jauh ke arah dapur. Ia meminum air tersebut setelah memakan obat.

Ting ting ting

Ponsel Saka bergetar menandakan ada notifikasi di dalamnya. Ia mengambil ponsel yang berada di nakas, setelahnya Saka membuka salah satu aplikasi yang berwarna merah bergambar kamera.

Petrisia_Bella
P
P
Saka!!

Saka kira Vio yang chat, ternyata Bella. Tapi, kenapa Bella chat dirinya? Jarang-jarang.

Saka_ptra
Iya?

Petrisia_Bella
Akhirnya kamu bales juga.

Saka_ptra
Kenapa?

Petrisia_Bella
Kamu bisa gak ketemu sama aku sebentar?
Ada yang pengin aku omongin sama kamu.

Saka_ptra
Tapi ini udah malem, gk bisa besok aja?

Petrisia_Bella
Enggak, harus sekarang.
Lagian cuman bentar.

Saka_ptra
Oke. Dimana?

Petrisia_Bella
Kamu dateng ke cafe mawar.

Read.

Saka langsung bergegas menuju tempat yang di maksud Bella. Entahlah, Saka juga tidak tau apa yang akan di bicarakan.

Saat sudah sampai di tempat tujuan, Saka memarkirkan motornya di tempat parkiran. Setelahnya, ia berjalan masuk ke cafe tersebut. Saka melihat ke sekeliling guna mencari Bella.

"Saka!!" teriakan tersebut membuat Saka menoleh ke arah samping. Di sana ada Bella, Saka berjalan ke arah Bella dan ia pun duduk.

"Kamu mau pesen apa?" tanya Bella saat Saka sudah duduk di hadapannya.

"Gak usah, to the point aja." balas Saka.

Untuk Saka(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang