Part| 14

591 62 46
                                    

Team siapa nih?

Berikan suara dan komen yaaa:*

Happy Reading!

***

Hari yang di tunggu oleh Saka akhirnya tiba juga. Hari ini Saka tengah bersiap-siap untuk olimpiade. Kemarin kondisi Saka mulai membaik dan ia di bolehkan pulang, tetapi dokter memberi saran agar dirinya tidak terlalu kelelahan karena itu dapat menurunkan stamina tubuh Saka.

Soal biaya rumah sakit, Bella berbaik hati membayar semua biayanya. Awalnya Saka tidak menerima, namun Bella memaksa. Dan soal peserta olimpiade, kemarin juga Aine menelpon Bella untuk menggantikan dirinya mengikuti olimpiade. Dan tentu Bella mau, ini bisa di jadikan akal-akalan untuk dirinya agar selalu dekat Saka.

"SAKAA! KAMU JANGAN LIRIK CEWEK LAIN YA! NANTI AKU MARAH LOH. SEMANGAT BERJUANG ... sayang."

Deg!

Sudut bibir Saka tertarik ke atas saat mendengar kata sayang yang di lontarkan kekasihnya untuknya. Walaupun hampir tidak kedengaran, namun Saka dapat memahami bibir Vio yang mengatakan sayang.

Hampir tidak pernah Vio mengatakan kata itu, dan ini pertama kali untuknya. Bella memalingkan wajahnya ke arah lain saat Saka mendekat ke arah Vio dan mencium puncak kepalanya. Dalam hati, Bella menggerutu, kenapa Saka begitu baik? Vio saja tidak tau kondisi Saka yang sebenarnya.

"Kalau saja Vio tau kondisi Saka yang sebenarnya, pasti dia akan menyesal. Violla Arily, gue akan buat lo menyesal seumur hidup lo!" batin Bella.

"Doain aku," ucap Saka. Vio mengangguk dan tersenyum, "pacar aku pasti menang." ucapnya.

Olimpiade diadakan di laboratorium, dan saat ini Saka, Violla, Fara dan Bella sedang berkumpul di koridor sekolah.

"Acaranya di mulai 10 menit lagi," kata Farel yang baru saja datang. Ia mendengus saat melihat Vio yang dekat dengan Saka.

"Oh, iya. Saka kita ke lab ayo!" Bella mendekat ke arah Saka lalu menarik tangannya. Vio mengerutkan kening, saat akan memprotes, mulutnya keburu di bekap Fara.

"Sutt! Kita ke kelas, bentar lagi guru masuk."

Vio mendengus lalu berbalik menuju kelasnya diikuti Fara. Samuel, Rehan dan Aine yang berpapasan dengan Vio menatapnya aneh. Mengapa muka Vio sangat masam?

"Kenapa tuh si Vio?" tanya Samuel kepada Farel yang sedang duduk.

"Entah, gak tau gue." balas Farel lalu berdiri dan meninggalkan ketiganya.

"Han, kenapa si Farel?" tanyanya kepada Rehan. Rehan mengangkat bahu acuh, ia lalu mengalungkan tangannya ke bagian kepala belakang Aine lalu pergi.

Samuel menganga, ia sekarang berdiri sendiri. "Nasib jomblo kok gini amat, selalu ditinggal sendiri. Rehan gercep amat anjir!" pekiknya.

Memang benar, setelah kejadian di toilet. Aine dan Rehan sekarang menjadi sepasang kekasih. Dan sekarang sepertinya tujuan Samuel adalah mendekati Fara. Setelah tidak dapat Aine, ia pasti akan mendapatkan Fara.

***

"Fara, kamu ngerasa aneh gak sih?

Untuk Saka(Hiatus)On viuen les histories. Descobreix ara