Lain Padang Lain Belalang

57 28 1
                                    

Setelah hampir satu minggu di sini, Nia mulai paham dengan adat budaya dan bahasa di negara ini. 

Pertama kali datang di tempat ini dia sempat tersinggung dengan perkataan "budak" karena kalau di Indonesia kata budak memiliki konotasi negatif yang artinya pekerja yang di beli, ternyata kalau di sini perkataan budak itu lazim yang artinya anak, seperti kebiasaan di Indonesia menyebut anak-anak, maka disini di sebut budak-budak.

Hari ini Shift C kebagian masuk Shift dua, mulai masuk kerja pukul delapan malam

Waktu menunjukan jam empat sore saat Nia baru terbangun dari tidur siang nya, dia sengaja tidur dulu supaya nanti malam tidak terlalu ngantuk.

Dia berniat turun ke bawah beli makanan ke kebayan depan Hostel, males tiap hari makan mie terus, hari ini dia pengen makan nasi.

Nia mengajak Dewi teman satu rumahnya turun ke bawah beli makanan.

"Wi, kamu beli apa?" tanya Nia sambil berjalan menggandeng lengan Dewi

"Aku mau makan Nasi Ayam" jawab Dewi

"Ya udah, aku juga sama" sahut Nia

Mereka berdua berjalan menuju kedai Nasi Ayam. Tiba-tiba ia merasa jengah dengan cuitan cowok-cowok yang lagi duduk-duduk di kedai Teh Tarik, Nia melirik sambil berusaha cuek tiba-tiba salah satu diantara mereka memanggil, 

"Kak..!"

Nia menoleh ke arah suara dengan bingung, begitu pun Dewi, mereka nggak kenal dengan cowok-cowok itu

"Kenapa?" tanya Nia pada mereka

"Kak dirumah banjir ye." tanya salah satu dari mereka lagi diiringi gelak tawa tiga cowok lainnya.

Nia dan Dewi semakin kebingungan, tidak mengerti dengan maksud pertanyaan cowok itu. Nia dan Dewi terdiam.

"Di rumah takde kain lagi ke kak" tanya cowok yang satunya lagi, disusul dengan gelak teman-temannya lagi.

Tidak mau bermasalah Nia segera menarik tangan Dewi, segera pergi menjauh dari kumpulan cowok-cowok itu.

"Cowok-cowok aneh!" gerutu Dewi, 

"Apa maksudnya sih! "

"Nggak tahu Wi, aku juga nggak ngerti" Jawab Nia

"Udah biarin aja."

Nia dan Dewi berlalu dari hadapan cowok-cowok itu. Nia mulai berfikir ada yang aneh, Dia merasa orang-orang yang ada di sekitar kebayan itu seperti memperhatikannya, membuatnya merasa sedikit risih. 

"Apa yang salah denganku" gumam Nia, 

"Kenapa cowok-cowok itu ngomong kayak gitu ya" 

Setelah dapat makanan yang dipesan, Nia buru-buru ngajak Dewi balik ke Hostel karena perutnya sudah nggak bisa diajak kompromi.

Jam 18:30. Nia berangkat ke kilang naik bis jemputan. 

Sampai di Kilang Dia langsung naik ke lantai empat tempat dimana Kantin berada yang menjadi tempat favoritnya juga teman temannya untuk nongkrong sambil nunggu pergantian Shift.

My Love Undercover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang