Ch. 190 - Siapa

193 49 0
                                    


Percakapan mereka berdua bergerak dengan mulus ke apa yang terjadi dengannya sejak tes pertama itu. Alasan dia tidak terlihat selama masa turnamen junior, termasuk sebagian pengawas yang lain.

Ternyata hampir semua pengawas tes pertama bagi calon murid yang memiliki maupun tidak memiliki Contracted Beast sudah pergi sehari sebelum turnamen itu dimulai. Mereka dan sebagian kecil murid kelas tiga, sebagian murid kelas empat, dan sebagian besar murid kelas lima.

Gelombang bantuan berikutnya yang pergi setelah turnamen selesai membawa sebagian murid kelas tiga yang paling berbakat bersama semua murid kelas empat dan kelas lima yang tersisa. Datang bersama gelombang ini adalah Rank A Party Elit yang dipimpin oleh Blaze Flameheart, yang berhasil menghilangkan sebagian besar beban dari pundak Yulius Soverland.

Telur Giant Tarantula Broodmother miliknya juga ternyata belum menetas, sepertinya membutuhkan proses yang tidak biasa. Ini juga sesuatu yang tidak bisa dia lakukan di tengah ekspendisi panjang.

Tunangan Kurt, Tiana juga sesekali menjelaskan rumor yang menyebar di tengah Raid Party, tentang kemunculan dan pencapaian Party LAHAR. Sepertinya rumor tentang Party mereka adalah topik yang paling sering dibicarakan, mengingat betapa banyak dan beruntunnya misi yang mereka selesaikan disaat Raid Party sedang sibuk menghentikan pembentukan Beast Stampede.

Di tengah pertukaran mereka itu, sekelompok orang terlihat mulai berjalan mendekati Leinn. Mereka semua terlihat sedang mengenakan berbagai jenis pakaian yang berbeda dan satu ikat lengan yang sama.

"Selamat sore, Leinn"

Pemimpin kelompok itu ternyata adalah Bart Lannister, kakak dari Kurt Lannister di depannya. Sepertinya melihat Leinn tidak memiliki masalah berbicara ringan membuatnya cukup berani untuk membawa kelompoknya untuk bertemu dengannya.

Leinn yang melihat kelompok itu datang hanya menepuk Clear di bawahnya dengan pelan dan membuat tubuhnya menjadi tiga kali lipat ukuran sebelumnya, membiarkan Leinn melihat semua orang disekitarnya dengan pandangan sejajar.

"Sore"

Seperti menjadikan itu sebagai pemicu, hampir semua murid akademi lain yang sejak tadi berada di sekitarnya langsung berjalan mendekatinya. Mereka sepertinya telah menunggu waktu yang tepat untuk membuat hubungan dengan salah satu Bintang Tahun Pertama di akademi mereka itu.

Bahkan satu kelompok yang sejak tadi mengelilingi dua gadis langsung pamit dan menuju kesana, membiarkan salah satu dari mereka menghembuskan nafas lega.

"Hah..."

"Shishishi!"

Hinata hanya tertawa dengan senyuman lebarnya yang khas, terlihat menggoyang tangan kanannya yang sedang menggenggam tangan Aura di sampingnya. Mereka berdua akhirnya terbebas dari kepungan banyak murid lain dan bisa bergerak mengelilingi perkemahan dengan lebih tenang.

Tidak memerlukan waktu lama bagi mereka berdua untuk menemukan Roland dan Adeline yang sedang berdiri berdua di satu sisi pesta, sepertinya sedang memerhatikan Leinn yang sedang dikepung di segala arah.

"Roland! Adel!"

Panggilan penuh semangat itu berhasil mengambil perhatian pasangan itu dan menghasilkan reaksi yang berbeda juga.

"Hei"

"Ugh, jangan panggil aku seperti itu!"

Aura menyadari sesuatu ketika berjalan mendekati pasangan itu, bahwa ternyata tidak ada satu pun orang yang berdiri dalam jarak 10 meter di sekitar mereka. Sepertinya tidak ada yang berani mengganggu waktu berdua mereka.

Returning Humanity : Menyangkal Takdir KehancuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang