Ch. 38 - Sebuah Nama

343 116 1
                                    


Aura berhenti menyisir Rufus dan melihat ke arah mereka berdua.

Gorilla Beast itu duduk menunggu jawaban dari Leinn yang terlihat sedang merenungkan sesuatu.

"Hoh?"

Leinn menyadari arti dari dirinya memberi nama Gorilla Beast di depannya itu. Ini akan menjadi sebuah janji antara mereka berdua, janji untuk membuat Contract sekaligus menjadikan mereka berdua partner seperti dirinya dan Clear.

Renungannya itu tidak memakan waktu yang lama, karena dia sudah berencana membuat Contract dengannya sejak awal.

"Baiklah"

"Hoh!"

Sebenarnya dia tidak mengetahui berapa lama sebelum dirinya bisa membuat Contract dengan Rank B+ Beast sepertinya. Dia sebenarnya tidak yakin Gorilla Beast itu tidak akan berubah pikiran selama menunggunya.

Dengan permintaan ini, Gorila itu secara tidak langsung sudah memastikan pilihannya tidak akan berubah.

Leinn hanya bisa membalas perasaan yang dia sampaikan itu dengan serius.

"Mulai hari ini, kau akan memiliki nama..."

"Hoooh?"

Leinn mulai mencari nama yang cocok untuknya. Pikirannya berputar dengan cepat dan dia teringat dengan wujud baju zirahya yang berhasil menahan salah satu serangan terbesarnya.

"...Basalt..."

"Hoh?"

Leinn menganggukan kepalanya dan menatap Gorilla Beast di depannya.

"Basalt, itulah nama yang kupilih untukmu"

"Hoh... Hoh Hoh!"

Gorilla Beast... Basalt terlihat puas menerima nama itu. Dia mulai melakukan tarian aneh dan berjalan menjauh.

Leinn hanya menggelengkan kepalanya dan pergi berbaring tidak jauh dari tempat Aura duduk.

Angin lembut terasa nyaman ketika menyapu wajahnya, membuat suasana kembali tenang seperti tidak ada apa-apa yang terjadi.

Aura menyisir bulu Rufus dengan perasaan muram, memikirkan satu hal yang terasa aneh.

"Leinn..."

"Ada apa?"

Leinn langsung menjawab panggilannya bersamaan dengan tangannya yang berhenti menyisir bulu Rufus, lalu Aura mulai menyampaikan hal yang mengganggunya.

"Bartolomeo Schwein... dia adalah calon siswa tahun ini seperti kita berdua, tetapi..."

Leinn bangun ke posisi duduk dan langsung menatap Aura.

"Ya. Dia tidak melakukan tes yang sama dengan kita"

Dari tempat Leinn duduk ke arah perkemahan, melewati itu dan tembok tinggi kota akan menghadang. Terus melewati jalan kota yang ramai sampai ke pusat kota dimana tembok yang tidak kalah megah berdiri melindungi bagian paling penting dari kota itu.

Akademi Red Dawn, tempat berkumpulnya calon-calon Hunter termuda yang telah menghasilkan banyak Hunter ternama di seluruh benua.

"Dia seharusnya melakukan tes di akademi untuk mereka yang sudah memiliki Contracted Beast"

Kecemasan Aura terbukti benar ketika mendengar jawaban Leinn.

"Kalau begitu... bagaimana dia bisa mengetahui situasi... Basalt?"

Aura menoleh ke arah Gorilla yang terlihat sudah selesai menari lalu mulai membesar dan mengecilkan tubuhnya lagi.

Leinn juga melihat kelakuan Basalt itu dan tersenyum.

Returning Humanity : Menyangkal Takdir KehancuranWhere stories live. Discover now