Ch. 99 - Kondisi Tubuh Mereka

258 78 1
                                    


"Jadi...?"

Pria berambut hitam itu bertanya sambil mengangkat tangannya yang sedang menggegam kepala gadis itu, membuat kedua kaki gadis itu sampai berhenti menyentuh tanah.

"Leinn! Roland!"

Dua nama itu keluar dari mulut gadis yang sekarang begitu panik sampai tidak bisa menyusun kalimat yang jelas.

Pria itu mengangkat satu alisnya setelah mendengar dua nama itu lalu melihat dua tubuh yang ada di kedua sisi gadis di genggamannya itu.

Mata hitamnya melihat rambut hitam satu pemuda itu, lalu rambut pirang pemuda yang lain.

"Ha...!"

Tawa kecil keluar dari mulutnya yang sudah berubah menjadi senyuman mengejek, dia lalu menoleh ke arah suster yang berdiri di sampingnya.

"Kirimkan saja barang yang kuminta tadi lewat paket, aku ada urusan baru"

Suster itu membuka-tutup mulutnya pada pria yang mulai berjalan meninggalkannya sambil menggenggam kepala gadis itu tanpa bisa mengeluarkan sepatah kata apapun.

Sedangkan pria itu akhirnya menurunkan gadis itu dari genggamannya dan membiarkannya mengikutinya ke salah satu ruangan dengan dua kasur putih kosong.

"Letakkan mereka di sana"

Bham!

Tepat setelah kalimat itu keluar, dua tubuh langsung mendarat di atas dua kasur putih itu dengan keras.

Pria itu tidak bereaksi dengan perlakuan kasar gadis itu dan hanya meraih pergelangan tangan dua pemuda di depannya secara bersamaan. Setelah beberapa detik dalam posisi yang sama, dia akhirnya menarik kembali kedua tangannya dan menunjukkan senyuman lebar di wajahnya.

"Sudah beberapa tahun tanpa bertemu ternyata mereka berdua masih dua bocah bodoh yang sama..."

"Apa... mereka baik-baik saja...?"

Gadis itu berdiri di samping pria itu dengan mata berkaca-kaca, terlihat hampir menangis.

"Ini bukan salahmu, mereka saja yang terlalu gegabah"

Pria itu mengalihkan perhatiannya kembali pada gadis berambut putih itu dan mulai mengelus kepalanya.

"Keadaan mereka saat ini adalah perbuatan mereka sendiri, sepertinya mereka berdua terlalu bersemangat saat bertemu kembali"

Dia menarik kembali tangannya lalu mengetuk kepala gadis di depannya itu dengan pelan-

Boom!

"Yauch!"

"Bukan berarti kau bisa mencekik mereka berdua di saat mereka tidak bisa memberikan perlawanan"

Gadis itu mengelus dahinya yang kesakitan dan mengeluarkan air matanya yang sudah tertahan sejak tadi sambil melihat leher kedua pemuda itu, yang ternyata sudah berubah warna menjadi biru gelap.

"Um..." dia tidak tahu harus melakukan apa setelah menyadari hasil perbuatannya itu.

"Ya sudahlah, mereka akan baik-baik saja dengan istirahat biasa" ucap pria itu sambil mengelus dagunya, "Setidaknya mereka tidak akan bertingkah selama beberapa minggu dalam keadaan seperti ini"

Pria itu mulai berjalan keluar setelah mengatakan itu, meninggalkan dua pemuda tidak sadarkan diri itu.

Gadis itu melihat pria itu berjalan pergi dan menoleh ke arah dua pemuda itu sekali lagi, lalu berlari menyusulnya.

Sekarang yang tersisa di ruangan itu adalah dua pemuda, tanpa...

"Leinn!" "Roland!"

...dengan dua gadis yang baru datang sambil menunggangi serigala besar.

Returning Humanity : Menyangkal Takdir KehancuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang