Ch. 56 - Perbedaan Besar

315 108 4
                                    


Ekspresi ketakutan pemuda itu berubah menjadi serius dan dia mengayunkan pedangnya sekali lagi.

Kali ini Leinn melangkah mundur dan melepaskan makhluk ditangannya, membuat pemuda itu menghentikan serangannya dan menangkap makhluk itu lalu meloncat mundur.

"Psssht!"

Makhluk itu, seekor ular berwarna putih seperti warna lantai arena itu menunjukkan taringnya pada Leinn.

Penonton disekitar mereka menyadari lubang kecil yang baru ada di belakang tempat Leinn berdiri sebelumnya. Sepertinya ular itu merayap di bawah tanah tanpa mengeluarkan suara sedikitpun lalu melancarkan serangannya dari dalam arena batu itu.

"Bagaimana bisa kau..."

Pemuda itu sudah menunjukkan ekspresi yang berbeda dengan rasa takut sebelumnya, sebuah ekspresi kesal.

Leinn terlihat tersenyum saat melihat pemuda yang menunjukkan wajah aslinya itu, lalu melihat ular sepanjang 50 sentimeter di sampingnya yang terlihat tidak menyukainya juga.

"Mudah saja, selama kau bisa-"

Clang!

Ujung pedang itu berhenti sekali lagi, kali ini beberapa sentimeter dari tenggorokan Leinn.

Beberapa orang dari penonton menyadari identitas dinding itu. Salah satu dari mereka berdiri dan menunjuk ke arah arena itu.

"Mana Shield?!"

Teriakan itu mengejutkan semua orang disana, terutama pemuda di depan Leinn itu.

Dia meloncat mundur dan menunjuk Leinn dengan pedang di tangannya.

"Bagaimana bisa Mana Shield yang tidak terlihat oleh mata itu mampu menahan seranganku?!"

Leinn terlihat tersenyum dan tidak menjawab selama beberapa saat, seperti sedang menunggu sesuatu.

Setelah beberapa detik kesunyian itu berlalu baru dia membuka mulutnya lagi.

"Huh? Kau tidak akan menyerangku lagi?"

Pemuda itu menggenggam pedang di tangannya dengan keras dan meluncurkan serangan beruntun.

"Aaaah!"

Clang clang clang...

Tebasan demi tebasan menghujani tubuh Leinn. Wajah, dada, perut, paha, lengan, leher, tetapi semua tebasan itu terhenti seperti menghantam dinding dan tidak bisa mencapai sasarannya.

Leinn hanya berdiri disana dan tidak bergerak sedikitpun selain tangan kanannya yang selalu menunjuk ke satu tempat.

Tangan itu bergerak setiap kali ular di depannya berniat menyerangnya, berhasil menghentikan niatnya itu berulang kali.

"Aaaa...ah..."

Setelah melakukan hal yang sama selama satu menit, pemuda itu menghentikan serangannya lalu melangkah mundur secara perlahan dan melihat lawannya itu masih belum mengambil satu langkahpun sejak pertarungan ini dimulainya.

"K-kau..."

Mana Shield yang melindungi seluruh tubuhnya secara terus-menerus, sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh penyihir tinggi dengan MAG yang menembus A Class.

Kemampuan pedang yang jika mengikuti rumor yang tersebar, sudah melebihi sebagian besar guru di akademi itu.

Kemampuan pedang yang tinggi dan potensi sihirnya yang tidak masuk akal, memang sesuai dengan julukannya itu.

"Hah..."

Hanya keputusasaan yang dapat terlihat di mata pemuda itu sekarang.

Clang clang...

Returning Humanity : Menyangkal Takdir KehancuranWhere stories live. Discover now