Ch. 78 - Pemuda Berambut Hijau dan Tujuan Sebenarnya

271 95 2
                                    


Perbaikan arena itu akhirnya selesai dan penonton kembali bersorak ketika menyadari pertarungan berikutnya akan dimulai.

Ekspetasi mereka sudah sangat tinggi setelah melihat pertarungan sebelumnya dan mengingat rumor yang tersebar, seharusnya pemuda berambut hitam itu akan memiliki kemampuan yang sama.

Satu hal yang disayangkan sebagian besar penonton di sana adalah kemungkinan mereka tidak bisa melihat kekuatan penuh pemuda itu, karena lawannya kali ini tidak menunjukkan kemampuan yang luar biasa.

Selain Contracted Beast-nya yang masih misterius, pemuda berambut hijau itu selalu bertarung seimbang dengan lawan-lawannya sebelumnya dan berhasil mencapai posisi ini dengan susah payah.

Ekspetasi mereka jadi terkikis cukup banyak karena alasan ini.

"Hehe..."

"...?"

Aura melihat ekspresi wajah Leinn itu, ekspresi yang ditunjukkannya ketika dia melihat sesuatu yang menarik.

Dia mengikuti arah pandangannya dan menemukan pemuda berambut hijau yang sedang berjalan ke atas arena.

Sebelum dia bisa bertanya apapun, Leinn sudah berjalan meninggalkan mereka sambil melambaikan tangannya.

"Doakan aku beruntung"

Roland hanya menggelengkan kepalanya, Adeline membuang mukanya tanpa menjawab dan Aura benar-benar mulai mendoakannya.

Dari atas kepala ular yang sedang berbaring di samping Roland, topi transparannya mulai bergetar lalu meloncat ke samping lalu ke atas kepala Leinn.

"Oh! Kau juga ingin ikut kali ini?"

"Kyuu!"

Gumpalan air transparan, Clear menjawab dengan menggetarkan tubuhnya.

Mereka berdua terus berjalan tanpa memedulikan reaksi penonton baru di stadium yang melihat Coreless Slime di atas kepala pemuda berambut hitam itu.

"Hum hum~"

Leinn akhirnya sampai di samping arena itu lalu langsung meloncat ke atasnya dengan santai, kemudian menemukan lawannya sudah menunggunya cukup jauh di depannya.

Dua pemuda berdiri berhadapan di dua sisi arena, menunjukkan ekspresi yang berbeda di wajah mereka masing-masing.

Pemuda berambut hijau hanya menatap lawannya dengan tatapan tajam, menunjukkan konsentrasinya yang luar biasa. Kedua tangannya sudah menggenggam dua pisau pendek dengan erat.

Pemuda berambut hitam di depannya hanya berdiri santai tanpa meraih senjatanya dan menunjukkan ekspresi santai. Senyuman di wajahnya ditambah topi transparan di kepalanya membuat suasana di arena itu menjadi aneh.

"Bersiap!"

Sebagian penonton baru, terutama beberapa petinggi dari Guild dapat terlihat sedang menunjukkan ekspresi mengejek.

Mereka tidak percaya pemuda dengan pakaian kotor dan Slime-nya memiliki kemampuan yang tinggi. Dia pasti hanya bisa sampai disini dengan keberuntungan dan rumornya telah dilebih-lebihkan.

Tentu saja penonton lain yang mendengar itu hanya bisa menahan tawa mereka, tidak sabar untuk melihat wajah orang-orang itu setelah pertarungan itu dimulai.

Beberapa guru di area khusus melihat ke arah pemuda berambut hitam itu dengan ekspresi serius, tepatnya pada gumpalan transparan di kepalanya.

Mereka sudah memilki perasaan buruk ketika melihat Slime itu terbelah dan menyatu kembali di hari sebelumnya.

Returning Humanity : Menyangkal Takdir KehancuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang