Ch. 69 - Pertarungan Dua Magic User Jenius

296 96 2
                                    


[Ice Bullet!]

[Mana Bullet!]

Bam!

Dua sihir paling dasar dari elemen es dan tanpa elemen berbentur di tengah arena, menghasilkan suara yang seharusnya tidak bisa dihasilkan dari sihir serangan terlemah itu.

Setelah angin ledakan itu berlalu, penonton disana bisa melihat Aura dan Adeline yang hanya berdiri dan merapalkan mantera dengan cepat.

Whoong

Lima lingkaran sihir merah dan biru muncul di samping mereka dalam sekejap.

Orang-orang yang memiliki pengetahuan sebagai Magic User akan menyadari bahwa dua dari lima lingkaran sihir yang mereka rapalkan memiliki efek sama.

Dua lingkaran untuk mengubah Mana Angin menjadi Mana Murni, lalu Aura menggunakan dua lingkaran lain untuk mengubah Mana Murni itu menjadi Mana Api sedangkan Adeline menggunakan dua lingkaran untuk mengubah Mana Murni menjadi Mana Es.

[Flame Booster!]

Lingkaran sihir yang tersisa di depan Aura berputar cepat, diikuti dengan Rufus yang meloncat melewatinya.

Serigala itu mendarat dan menyadari keempat telapak kakinya sedang menyala dengan api putih membara dan dengan sihir penguat itu, Rufus mulai berlari untuk menyerang Adeline.

Jarak 50 meter diantara mereka bisa ditempuh oleh serigala raksasa itu dalam sekejap, tetapi Aura masih memiliki perasaan buruk.

'Dimana Contracted Beastnya?'

Rufus akhirnya sampai di depan gadis berambut biru itu dan mulai menunjukkan cakar kanannya.

Adeline masih terus merapalkan manteranya sampai ketika Rufus sudah sampai di depannya.

Disaat cakar itu hampir mencapainya, lingkaran biru di lantai batu itu tiba-tiba bergerak dan menghadang cakar itu.

Clang!

Suara benturan keras dapat terdengar dan bukan dihasilkan oleh lingkaran sihir yang terbuat dari Mana, melainkan oleh sebongkah es yang muncul darinya.

Melihat serangannya yang gagal itu, Rufus melompat mundur dan kembali ke depan Aura.

Semua penonton bisa melihat bongkahan es yang bisa menghentikan serangan Rank B+ Beast itu.

"Oh ya, kalian belum bertemu"

Bongkahan es itu terlihat membentuk sesuatu yang tidak asing, yang ternyata adalah sebuah telapak tangan. Tangan es itu mulai keluar dari lingkaran sihir biru yang berputar semakin cepat dan besar, menunjukkan pergelangan tangan, lengan, bahu, tubuh besar, kaki besar, dan kepala.

"Ini Contracted Beast-ku, Elsa"

Lingkaran sihir biru itu akhirnya berhenti berputar dan menghilang, ditempat itu sekarang berdiri raksasa yang terbuat dari bongkahan es biru setinggi lima meter. Kepala esnya itu menunjukkan ekspresi yang buas.

Groaaar!

Angin dingin berhembus kuat ke semua arah dan lantai batu di bawah Golem Es itu mulai membeku.

Aura melihat ini sambil terus memutar tongkat di tangannya seperti sedang menari, dilindungi oleh Rufus yang berdiri di depannya.

"Apa yang kau tunggu? Apimu tidak akan berguna disini"

Boom Boom

Adeline mengatakan itu sambil mengayunkan tongkat di tangannya juga, lalu Golem Es itu mulai melangkah pelan mendekati lawannya juga sambil menggetarkan arena itu dengan setiap langkahnya.

Returning Humanity : Menyangkal Takdir KehancuranWhere stories live. Discover now