Ch. 59 - Beban Pikiran

300 103 1
                                    


Pemuda itu menunjukkan ekspresi seperti tidak mengerti apa yang lawannya bicarakan.

"H-huh?"

Leinn menunjuk bola di tangan kanannya, lalu menunjuk belalang sembah hitam di tengah arena di depannya.

"Beast-ku menyerang Beast-mu"

Dia lalu merendahkan tangan kanannya yang memegang Clear.

"Ini masih duel Beast!"

"Eeeeh?!"

Tanpa memedulikan pandangan dari lawannya dan penonton di sekitarnya, Leinn mengayunkan tangan kanannya ke atas dengan kencang dan melempar Clear ke udara sekali lagi.

Dia juga mulai merendahkan posisi berdirinya, bersiap melompat.

"Clear!"

Bham!

Tendangan keras meretakkan lantai batu dibawahnya dan membuatnya meloncat menyusul Clear yang masih melayang tinggi di udara.

Lawannya masih belum selesai mencerna perkataannya dan terlambat bereaksi ketika melihat Leinn sudah sejajar dengan Clear di udara dengan posisi terbalik, kali ini kedua kakinya menunjuk langit dan kepalanya ke arah tanah.

"Ah"

"Drill Tackle!"

BOOM

Tendangan keras mendarat di bola kristal itu, membuatnya melesat cepat di udara.

"Krrr...?"

Masih pusing dari serangan sebelumnya, serangga itu tidak bisa menghindari bola kristal yang sudah sampai di depan wajahnya itu.

[E-earth Wall!]

Lantai arena itu langsung melesat naik dan membentuk tembok di antara belalang dan bola transparan itu.

Clang Boom!

Lubang yang terbentuk dari benturan sebelumnya menjadi terbuka semakin lebar, dengan Beast itu yang sudah tertanam hampir seluruhnya di lantai batu itu.

Pemuda itu terlihat terpukul melihat keadaan Contracted Beast-nya itu.

Clear juga mendarat kembali di tangan Leinn setelah melayang di udara beberapa saat.

Leinn melihat hasil 'serangan' Clear itu dan menganggukkan kepalanya. Kelihatannya hasil latihan mereka tidak sia-sia.

Perasaan puas itu terpotong pendek ketika suara kecil terdengar dari lubang itu.

"...krrr..."

"Ah!"

Pemuda dengan buku itu juga merasa terkejut melihat Contracted Beast-nya masih sadar. Sepertinya pelindung yang diberikannya disaat terakhir berhasil mengurangi kerusakan yang di terimanya.

Ekspresi leganya juga terpotong pendek ketika dia melihat lawannya itu melakukan gerakan yang tidak asing.

"Finisher! Clear..."

"AKU MENYERAH"

Penonton disekitar mereka tidak bisa percaya dengan perbuatan tidak kenal ampun itu, pemuda berambut hitam itu tidak segan-segan untuk meluncurkan serangan penghabisan pada Beast yang tidak bisa bergerak di depannya itu.

Pemuda berambut hitam itu sendiri masih berada di tengah posisi melemparnya selama beberapa saat sebelum menghelakan nafas kecil dan kembali berdiri biasa.

"...yey..."

Dia terlihat sangat kecewa dengan kemenangannya itu, wajahnya menunjukkan betapa inginnya dia melakukan serangan 'Finisher' itu.

Returning Humanity : Menyangkal Takdir KehancuranWhere stories live. Discover now