Ch. 69 - Pertarungan Dua Magic User Jenius

Start from the beginning
                                    

Aura mengerti apa yang dimaksud oleh Adeline itu.

Serangan Elemen Api memiliki dampak yang besar pada Sihir Elemen Es, tentu juga sebaliknya juga sama.

Panas dan dingin, sangat melukai satu sama lain.

Pada dasarnya Elemen Es adalah versi Elemen Air yang lebih kuat, tetapi hukum ini tidak berlaku diantara mereka saat ini.

Karena api putih milik Aura sama sekali tidak panas.

"Bersiaplah"

"Grrr..."

Tentu saja itu tidak memengaruhi Aura sedikitpun, dia sudah memiliki banyak cara untuk bertarung tanpa mengandalkan sifat terkuat dari elemen api itu.

Tanpa kemampuan untuk membakar apapun, Aura sudah menciptakan banyak taktik selama beberapa tahun dia membaca berbagai buku sendirian.

[Flame Booster, Flame Armanment, Red Leech]

Adeline melihat tiga lingkaran sihir muncul secara sejajar di depan Rufus dan mulai berputar perlahan. Dia menyelesaikan rapalannya dan satu lingkaran sihir biru besar muncul di bawah kaki Golem Es di depannya itu.

[Artic Armor]

Lingkaran sihir menyelimuti dua Beast itu secara bersamaan.

Seluruh tubuh Rufus mulai menyala dengan api putih dan lidah api dapat terlihat meloncat-loncat di tubuhnya juga. Ini adalah dua sihir api untuk meningkatkan kecepatan dan pertahanan, dan satu sihir serangan tingkat menengah-akhir.

Red Leech adalah sihir yang akan membakar lawannya dengan api yang tidak bisa dipadamkan dengan cara biasa, menggunakan Mana penggunanya sebagai bahan bakar awalnya lalu menghisap Mana sasarannya untuk menyala semakin kuat.

Tentu saja setelah modifikasi dari Aura menjadikan sihir ini sebagai sihir penyembuh yang tidak menghisap Mana sasarannya dan hanya menggunakan Mana miliknya saja.

Contracted Beast Adeline, Elsa itu juga mulai mengalami perubahan drastis setelah dilewati oleh lingkaran sihir biru itu.

Tubuh lima meternya itu mulai mengeluarkan duri-duri tajam dan juga semakin membesar.

Akhirnya dia menjadi raksasa es setinggi tujuh meter dengan duri-duri es besar yang menyelimuti seluruh tubuhnya.

Boom Boom Boom

Golem Es itu mulai berlari secara pelan, tetapi karena ukurannya dia mampu memendekkan jarak dengan cepat.

Rufus juga mulai berlari dengan cepat untuk menyerang raksasa es itu.

Clang!

Cakar bertemu bongkahan es, Rufus meneruskan serangannya dan mengikis tubuh Golem Es sedikit demi sedikit.

Golem itu juga membalas dengan mengayunkan tinju besarnya tanpa berhasil mengenai Rufus.

Tentu saja ini bukan berarti Rufus tidak terluka sama sekali, melihat duri es di tubuh Golem itu bisa meluncur dengan cepat dan mengenai tubuhnya beberapa kali.

"Ruff...!"

Pelindung api di tubuhnya berhasil menghalau rasa dingin yang menusuk tulang dari Mana Es yang dipancarkan Golem es itu, sedangkan luka yang dihasilkan dari duri es itu disembuhkan oleh lidah api yang meloncat-loncat di tubuhnya.

Dua gadis di atas arena itu mulai meluncurkan sihir lanjutan. Mereka berdua sudah menyadari kecepatan merapalkan mantera sihir mereka hampir sama, jadi pertarungan ini akan ditentukan oleh kemampuan untuk memperkirakan gerakan berikutnya dari lawan mereka.

Lingkaran sihir yang mereka gunakan untuk mengubah Mana Angin menjadi Mana yang bisa mereka pakai dengan efisien sudah bertambah menjadi lima pasang, menyebakan gerakan Mana di sekitar mereka menjadi semakin ganas.

Tap!

Suara benturan dua tongkat pada lantai batu secara bersamaan dapat terdengar jelas. Lingkaran sihir besar mulai berputar di bawah kaki kedua gadis itu.

[32-fold Evil Suppressing Fire]

[Frozen Guardian of Four Direction]

Sihir yang tidak asing mulai keluar dan mengelilingi Aura, tidak lain dari bola-bola api putih yang mengalahkan Bartolomeo sebelumnya.

Sihir yang digunakannya kali ini adalah versi lemah dari sihir yang digunakanya sebelumnya, tetapi kelebihannya dapat terlihat jelas.

Rufus sudah meloncat ke samping dan mulai berlari untuk menyerang Adeline, sedangkan Elsa yang ingin berputar untuk menghentikannya sudah dikelilngi oleh 32 bola api putih yang memberikan beban sangat berat di tubuh esnya itu.

Adeline hanya melihat Rufus yang mendekat dengan cepat ke arahnya sekali lagi dan hanya menyalurkan Mana-nya ke dalam lingkaran di kakinya, pemandangan yang sama dengan di awal pertarungan mereka.

Kali ini empat golem es muncul mengelilingi Adeline dan melindunginya, tidak memberikan celah sedikitpun.

Empat golem es itu terlihat lebih detil dan memakai baju zirah es dengan senjata berbeda di tangan mereka.

Empat Ksatria Es setinggi tiga meter mengelilingi Adeline dengan Pedang dan perisai, tombak, kapak besar, dan pedang besar di tangan mereka.

"Mari kita selesaikan ini"

Returning Humanity : Menyangkal Takdir KehancuranWhere stories live. Discover now