51 : Please save her

1.4K 249 63
                                    

DOR !!!



Suara tembakan pistol yang ditembakkan ke atap, sekejap disekeliling mereka langsung terdengar suara ricuh

"PARK JIMIN!!! LEPASKAN GADIS ITU LALU TARUH KEDUA TANGANMU DIATAS KEPALA. KAMU SUDAH TERKEPUNG, MENYERAH LAH SEKARANG"

Tanpa mereka sadari, disekitar mereka sudah dikelilingi oleh orang orang berbaju hitam dengan siaga mengarahkan pistol kearah Jimin.

Jimin membalikkan kepala, lalu tersenyum sinis menatap para polisi
"CEPAT LETAKAN PISTOLMU, KAMU SUDAH TERKEPUNG PARK JIMIN!!"

"Tidak mau" dengan acuh Jimin menarik tubuh jisoo sedikit kasar, menghadapkan tubuh gadis itu kedepan publik lalu menekan pistolnya dengan kuat ke kepala jisoo "Aku yang memegang kendali disini, kenapa jadi malah kau yang mengaturku?" Kekehnya pelan

"Sedikit saja kalian menarik pelatuk itu, maka dengan hitungan detik akan kulubangi kepalanya" jimin tersenyum menampilkan eyes smile nya

"KIM JISOO!! PARK JIMIN!!" Jisoo dan Jimin mengenali suara yang familiar itu. Dan benar saja, jihoon sedang berada diantara kerumunan polisi itu dan berusaha mendekati mereka

"Jisoo, Jimin itu gila! Kumohon dengarkan aku dulu!!" Teriak jihoon sambil mengatur nafasnya. Ia sudah berada didepan barisan para polisi, wajah jihoon sangatlah pucat. Seperti seseorang yang baru saja terkejut

"Mundur" titah Jimin sambil menatap jihoon tajam

"Tidak Jimin.. lepaskan jisoo.. kau jangan bertindak gegabah seperti itu. Untuk kali ini saja dengarkan aku tolong.." tatapnya dengan memohon

Jimin semakin menekan ujung pistol nya ke kepala jisoo "ahh, s-sakit Jim" ringis jisoo

Jimin tertawa "Kau pikir aku akan menuruti kata katamu? Hahahaha, kau hanya berusaha mengelabui ku agar aku lengah lalu mereka bisa menembakku kan?" Kekehnya

"Ti-tidak!! Bukan seperti itu—"

"MUNDUR" gertak Jimin menatap tajam kaki jihoon yang melangkah maju. Jihoon menelan salivanya sambil mengambil langkah mundur

"Hiks.. jihoon sudahlah.. aku tak apa" senyum jisoo menahan tangis

"Kau dengar? Dia bilang tak apa, bodoh" balas Jimin sambil mengeratkan pelukannya dari belakang

"Kau.. Jimin, Kau akan menyesal jika menarik pelatuk itu. Bukankah kamu mencintai jisoo?"

Dheg

"Ti-tidak!!" Lawan Jimin sambil menggigit bibirnya

Jihoon tersenyum kecil "Jimin.. aku tahu ini sulit, aku mengetahui fakta bahwa sebenarnya..

Keluargamu sudah tewas akibat kecelakaan beberapa tahun yang lalu"

Bibir Jimin kelu, ia menundukkan kepalanya sambil mengigit bibirnya hingga berdarah. Seakan akan otaknya menolak mendengar kenyataan yang jihoon ucapkan

Jisoo dapat merasakan getaran tubuh itu dari belakang, ia cukup terkejut mendengar hal itu dari jihoon

Lalu.. selama ini Jimin...

"Hahaha.. hahahaha.."
jisoo tidak salah dengar?
Apa.. pria itu sedang tertawa sekarang..?

"HAHAHAHAHAHHAHAHA" tawanya semakin keras, jisoo memejamkan matanya karena takut

Para polisi yang melihat kelakuan aneh Jimin pun mengambil langkah semakin maju, Jimin terus tertawa terbahak-bahak. Itu sungguh membuat tanda tanya besar si kepala jihoon

Mengapa ia malah tertawa?

Seketika, wajahnya langsung berubah menjadi dingin. Ia tersenyum acuh sambil berjalan mundur menarik jisoo dengan keras

"Aku tidak peduli"

"T-TIDAAAAAAAAAAK!!!!"

DOR !!!



"Ahh.. sakit..."

"J-jisoo apa yang kau lakukan..?"
Jisoo tersenyum manis sambil menatap jihoon.. tubuh jihoon melemas lalu tanpa ragu ragu mengambil langkah maju dan menahan tubuh jisoo yang hampir terjatuh mengenai lantai

Tangan Jimin membeku

Tadi itu.. bukankah..

Ia menembak gadis itu..?

Tadinya, Jimin hendak untuk melepaskan satu peluru tepat di kepala jihoon. Tapi dengan tiba tiba, tahu tahu saja jisoo sudah lepas dari pelukannya dan berlari menghalangi jihoon

Ia tak menyangka kalau jisoo akan melakukan hal senekat itu

"Ji-jisoo.." Jimin berjalan menghampiri jihoon yang tengah memeluk jisoo sambil menangis

"JANGAN MENDEKAT, DASAR PEMBUNUH!!!"

Dheg

Ya, 'pembunuh'
Bukankah sungguh menjijikkan jika dirinya seolah-olah mengkhawatirkan jisoo?

"Hahaha.. aku telah membunuhnya.." Jimin menjatuhkan pistolnya sambil memandangi kedua tangan kekarnya. Tangan ini.. tangan kotor ini telah melukai banyak orang

Termasuk jisoo..

"Jisoo.. m-maafkan aku.." sebelah tangannya hendak untuk menggapai jisoo, kemudian langsung ditepis oleh jihoon. Pria itu menatapnya dengan aura kebencian, sedangkan jisoo yang telah terbaring lemah sedang tersenyum sambil menatap Jimin dari bawah

"Aku.. tak apa..."
Di saat genting seperti ini, bisa bisanya ia tersenyum sambil menatap orang yang telah menembaknya

Seketika itu juga...

ia langsung memejamkan matanya

"J-jisoo..?? Bangunlah!!" Jihoon terus mengguncangkan tubuhnya berharap jisoo membuka matanya kembali. Nafasnya memang masih ada, tapi kulitnya sungguh pucat. Ia kehabisan banyak darah!

"PANGGILKAN AMBULANS, CEPAT!!"

"J-jisoo... KIM JISOO..!!!"

"Park jimin, kau ditahan atas pelaku pembunuhan berantai. Besok kau akan diadili di persidangan"

Cklek

Seketika itu juga, Jimin sudah tidak dapat menggerakkan tangannya
"LEPASKAN AKU BRENGSEK!! DIA TERLUKA!!!" Jimin terus memberontak melawan para polisi itu

Dor!

"ARGHHHH!!!!" sebuah tembakan melayang mengenai kaki kanan Jimin. Pria itu terjatuh sambil berteriak kesakitan

"Diamlah!! Atau kau akan mendapatkan tembakan yang lebih dari ini!" Ucap seorang polisi sambil merangkul Jimin bersama rekannya

Pandangan Jimin kabur.. yang ia lihat terakhir kali adalah tubuh jisoo yang sudah memasuki mobil ambulan.. kakinya sungguh sakit tidak bisa digerakkan. Ia menangis dalam diam didalam mobil polisi

Keadaan mall sungguh sangat ricuh, suara orang-orang dan kendaraan memenuhi pikirannya sekarang. Tapi Jimin tidak peduli, ia tersenyum lalu memejamkan matanya selagi mobil sedang berjalan

Sudah sepantasnya aku mendapatkan ini

Tapi, kumohon... JikaTuhan masih mengasihani bajingan sepertiku..

Aku hanya ingin satu permohonan..

Kumohon.. selamatkan lah jisoo apapun yang terjadi..

Setelah itu.. aku bisa mati dengan tenang

Ya, ia sudah berpikir waktu hidupnya sudah sangat singkat. Besok setelah keputusan sidang keluar.. ia yakin 100% bahwa hukuman yang ia dapatkan adalah hukuman mati

To be continued...

Pada kangen, jadi aku double up
Thank you for reading! ✨

Creepy Namja | KJSHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin