40 : Run away

1.5K 270 59
                                    

Jihoon gemetar ketakutan, bayangkan saja jika hari ini adalah detik detik Kematiannya. Yang lebih mengerikan, ia akan mati dengan tidak wajar. Orang gila yang haus akan darah ini sedang menyiksa nya dengan tidak manusiawi

Setelah mengaku terang-terangan, Jimin kembali menginjak kepala jihoon. Lalu ia mengambil garpu dari atas meja, menancapkan dengan keras pada kedua telapak jihoon sehingga ia dikunci tidak bisa bergerak akibat sakit yang dirasakan

"Kenapa harus aku... Kenapa!!!" Teriak jihoon. Dari sekian banyak orang, mengapa harus ia yang mengalami ini!? Sebesar apakah dendam yang dimiliki Jimin pada dirinya? Ia rasa, hubungan mereka selama ini baik baik saja

"Kau tidak perlu merasa bersalah, ini memang tugasku untuk membunuh mu" seringai Jimin

Tu-tugas..??

Jihoon masih tidak mengerti

"Bagaimana kalau kita bermain?" Ucapnya tiba tiba

Jimin menoleh ke arah jisoo yang sedang terisak ketakutan, kemudian ia menghampirinya sambil membelai rambut jisoo. "Kenapa kau menangis hm? Siapa yang menakuti mu?" Jimin berjongkok, menyesuaikan tinggi nya dengan jisoo

"H-hiks.. a-aku.."

"Sudah sudah jangan menangis lagi, yang kau inginkan agar park jihoon terlepaskan?" Bisik Jimin dengan seduktif. Jisoo mengangguk lemah dan tangisan nya semakin kencang

"Akan ku kabulkan"

Tangisan jisoo berhenti, kemudian dia menatap Jimin dengan pandangan terkejut "Su-sungguh..!?" Jisoo melirik jihoon dari tempat nya, dilihat bahwa pria itu juga cukup terkejut ketika mendengar omongan Jimin.

"Tapi ada satu syarat" tentu saja, pasti bersyarat. Tidak ada yang gratis di dunia ini, jisoo terdiam.

"Apa?"

Jimin tersenyum menyunggingkan senyuman licik disana "kau mau tahu?" Jisoo mengangguk dengan lemah

"Tapi cium aku dulu" sedari tadi pandangan Jimin tidak beralih dari bibir Cherry milik jisoo, kesan pertama kali saat ia berciuman dengannya. 'manis' dan membuat nya ketagihan untuk mencobanya lagi. Sialan, jisoo benar benar membuat nya candu

Pipi jisoo memerah mendengar ucapan Jimin. Jimin kira ia akan menolak, tetapi tanpa disangka gadis itu memajukan kepalanya dengan cepat kemudian mencium Jimin dengan mata yang tertutup

Jimin terpaku di tempatnya, tersenyum kecil karena gadis itu menurut dengan perkataan nya. Ia menikmati ciuman kecil yang diberikan oleh gadis nya, terkesan lembut dan tidak menuntut. Beda dari yang Jimin berikan beberapa jam yang lalu

Karena terbawa suasana, Jimin menarik kepala jisoo lebih dekat dengannya. Kemudian dirinya mengambil alih, melumat serta menghisap bibir itu dengan sensual. Kali ini jisoo yang mengumpat, bagaimana ia bisa melakukan hal ini kembali dengan si psikopat gila itu ?? Jika bukan karena jihoon, tentunya ia tidak akan pernah mau

Sudah cukup lama, jisoo menggeleng gelengkan kepalanya memberikan kode kepada Jimin agar mengakhiri ciuman ini. Karena tangannya diikat, ia hanya bisa pasrah dan susah untuk bergerak

Diliriknya dengan pelan, bahwa jihoon sedang menatap mereka sambil mengedipkan matanya. Ahh sialan, jisoo malu! Bagaimana bisa-jimin melakukan ini di depan jihoon yang notabene nya teman sekelas nya ??

"Ji-jimin!!" Jisoo membentak pria itu karena sadar Jimin masih belum menghentikan cumbuan nya. Akhirnya setelah beberapa detik Jimin melepaskan nya, kemudian tersenyum licik "bibirmu manis" setelahnya ia memberikan kecupan singkat pada bibir Cherry itu

Jisoo menunduk menyembunyikan semburat merah muda nya, kenapa.. jantung ini kembali berdetak dengan kencang?? Ia tidak mengerti

"Syaratnya sudah kan? Jadi sekarang lepaskan jihoon!"

Creepy Namja | KJSDonde viven las historias. Descúbrelo ahora