16 : Don't need your love

2.6K 346 5
                                    

Flashback

"hyungiee~~ jangan main main cepat! Aish cepat ceritakan apa yang terjadii" rengek Jungkook, sudah susah payah ia menuruti kemauan Jimin namun pria itu belum membuka suara sama sekali

"Haduh lihatlah gara gara ulahmu! Tubuhku jadi bau amis ish!" Yah benar, Jungkook mendekatkan Indra penciuman nya ke pakaian yang ia kenakan. Dan hueeek! Tidak ada darah yang menempel namun ini menjijikkan!

"Berhentilah menggerutu jeon Jungkook! Nih! Pakailah baju ini.. kau sangat menyebalkan jika terus berbicara ck" Jimin melempar kaus putih yang ukuran nya pas sekali dengan Jungkook. Jungkook tersenyum lalu menangkap kaus itu dengan gembira

"Hyung? Tapi kurasa ini bukan kausmu.. kau tidak suka kaus yang polos seperti ini kan? Aku tahu betul" tajam juga penglihatan Jungkook. Sepanjang hari ia mengamati Jimin, bahwa ia selalu pergi kemana pun selain ke sekolah dengan pakaian gelap. Tidak pernah sekalipun Jungkook melihat nya memakai pakaian terang! Ada apa ini?

"Memang bukan"

"Lalu? Punya siapa--

"Adikku"

Ucap Jimin tanpa memperhatikan Jungkook, dia sedang merapihkan barang barang yang berserakan akibat jisoo yang berlari tadi. Sedangkan lelaki bergigi kelinci itu sedang mengamati hyungnya dengan mulut yang setengah terbuka

"Huh? Kau punya adik?? Aku belum pernah melihat nya!" Seru jungkook berbinar binar. Benarkah Jimin punya adik? Pasti akan seru berbincang bincang dengannya. Haduh dasar Jimin tidak penuh memberi tahu Jungkook informasi sepenting ini

"Ck! Sudahlah jangan banyak tanya! Pakai saja kaus itu jika kau ingin mendengar kan cerita ku ish!!"

BRAK!!

Jimin terbawa emosi sampai sampai melempar vas bunga yang kebetulan sedang ada di tangannya. Jungkook sedikit terkejut, menyadari bahwa Jimin sedang dalam kondisi prima ia pun langsung duduk manis "ma-maaf Hyung.." ucapnya pelan

"Aish jadi berantakan kan?! Hhh.." gumam Jimin memarahi entah siapapun itu, ia membereskan pecahan beling itu dengan raut wajah yang kesal. Melihat Jimin yang sangat marah Jungkook cuma menelan ludahnya kasar

"A-apa mau aku bantu---

"Tidak usah. Kau diam saja" ucapnya dingin

Sesudah membuang tanah dan pecahan kaca itu Jimin langsung mengambil posisi duduk di hadapan Jungkook. Ia mengangkat sebelah kakinya ke atas kaki satunya lagi. Tatapan nya tajam menatap Jungkook lurus, sadar akan ditatap. Jungkook pun langsung menampilkan senyum manis kepada Hyung nya itu, sebab Jungkook yakin orang uang sedang marah sekalipun akan luluh dengan senyuman mematikan nya ini

"Jangan tersenyum. Kau nampak seperti orang gila"

Jungkook lalu menetralkan wajahnya sambil terkekeh, haduh dasar.. ucapan Jimin memang selalu pedas hahah

"Hyung--jadi tadi??"

Jimin menghela nafasnya, ketika sudah tahu pertanyaan yang akan Jungkook ajukan "ceritanya singkat. Aku membawa jisoo pergi ke rumah ku dengan embel embel 'kencan'.. dan kau tahu? Hahahah dia percaya! Dan dengan mudahnya masuk perangkap ku hihi"

Apa? Jisoo? Jisoo Noona maksudnya? Bagaimana bisa.. "Hyung ceritakan yang jelas" tatap Jungkook penuh dengan rasa ingin tahu

"Iya, itu tadi awalnya. Aku sudah menyiapkan jebakan sebelumnya, aku menangkap guru sialan itu dulu agar bisa memancing gadis itu. Aku membunuhnya secara live dihadapan nya, dan reaksinya sangat lucu kkk! Dia merinding sampai sampai menangis ketakutan. Ketika aku melangkahkan kakiku mendekatinya, ia langsung ikut mundur. Jika aku goda dia, dia langsung teriak HAHAHA. Ini menyenangkan... Sungguh! Akupun mengancam nya agar tidak akan menemui Ku lagi... Dasar gadis bodoh" kata Jimin panjang lebar, ketika menceritakan hal itu kembali raut wajahnya langsung berseri seri. Tertawa terbahak bahak ketika mengingat hal lucu itu terulang kembali---lucu? Iya! Lucu! Adegan yang kita pikir sadis itu sangat kocak bagi jimin.. pemikiran nya sangat beda. Wajarkan

"Kau bilang kau menyiksa mental jisoo Noona begitu? Kau senang ketika melihat nya ketakutan Hyung?" Jimin mengangguk dengan senyuman yang tersirat dibibir nya. Membayangkan bahwa yang dihadapan nya ini jisoo, ingin lagi deh rasanya ia menjahili jisoo

"Kau senang ketika melihat nya? Tapi kenapa kau menyuruh nya agar tidak menemui mu kembali? Dasar bodoh !!"

"HEY! KAU BILANG APA?" Jimin langsung berdiri dari kursi nya dengan tatapan tajam. Jungkook cuma terkekeh karena merasa reaksi Jimin sangat berlebihan, padahal yang biasa mengatai nya bodoh ada Jimin sendiri. Haduuh

"Sudahlah hyung~ jujur saja. Kau ada rasa pada gadis itu kan?"

Senyum jungkook penuh arti pada Jimin. Hah? Apa katanya? Suka? "HAHAHAHA" Jimin tertawa terbahak bahak seperti orang stress tiba tiba, dia memukul lemari yang ada di belakang nya sambil mengusap wajahnya. Gila, dia suka pada gadis gila itu?

Untuk apa sih rasa cinta itu diciptakan? Seumur hidup Jimin belum pernah merasakan jatuh cinta. Dia pikir rasa saling mencintai dan dicintai itu sangat tidak dibutuhkan di dunia ini, itu sangat menggangu tahu? Orang yang berpacaran dan berstatus sebagai 'sepasang kekasih' itu ia pikir berlebihan. Cinta? Itu adalah hal tabu! Dan sekarang Jungkook menuduhnya bahwa ia jatuh cinta pada gadis yang baru permainkan kemarin? Bodoh!! Bagaimana jungkook bisa menyimpulkan bahwa ia sedang jatuh cinta? Apakah seseorang yang sedang jatuh cinta bisa dilihat jelas dari sikapnya?

Memangnya Jimin melakukan apa pada jisoo akhir akhir ini?? Tidak ada kan? Paling ia hanya berlaku kasar pada jisoo. Tidak pernah ia bersikap baik sekalipun, bukankah artinya ia benci dia?

"Kau tahu jeon jungkook? Haha, sewaras warasnya aku, aku tidak pernah jatuh cinta" ucap Jimin santai seolah olah tidak terlalu mempedulikan ucapan Jungkook

"Dan sekarang kau baru merasakan itu Hyung" tembal Jungkook penuh dengan smirk. Ia tahu betul bahwa hyungnya ini sedang terkena sihir malaikat malaikat cinta di sekitar nya.

"Tidak. Itu bukan cinta" tolak Jimin kembali

"Lalu? Seumur hidupku baru pertama kali aku melihatmu begitu dekat dengan seorang gadis. Dari dulu kau selalu dikejar kejar gadis gadis yang menyukai mu, dan kau tidak menyukai mereka. Jika kau benar benar tidak suka pada suatu hal pasti kau akan menjauhinya dan tidak pernah mendekati nya kembali. Tapi? Hanya gadis itu yang kau biarkan. Kau bahkan tidak membunuhnya atau menjauhinya dengan cara apapun, kau hanya mempermainkan hatinya. Mencoba agar dia marah dan mendekati mu kembali.. kau lucu Hyung, cara pendekatan mu berbeda dari yang lain hahah" jelas Jungkook panjang lebar dengan senyuman yang menggoda di bibirnya. Selama ini ternyata jungkook mengamati perkembangan Jimin, mulai dari sikapnya setiap hari. Namun tidak dia dia ternyata, Jimin sudah mulai agak berubah dari yang dulu! Auranya jadi tidak terlalu suram.. dan ia jadi tidak terlalu ketus pada Jungkook. Sudah dipastikan ini pasti karena ulah jisoo

"Ck!!! Tujuanmu untuk apa sih datang kesini?? Kau ingin aku marah ha?? Jika aku bilang tidak suka ya tidak!! Mengapa kau terus memaksa??" Gertak Jimin menggigit bibir bawahnya tajam. Masa bodoh dengan teori tidak maksud akal jungkook, ini hanya akan membuat kepala Jimin meledak

"Aku memaksa karena itu adalah FAKTA Hyung!!! Ingat, FAKTA!!"

"Fakta?? Fakta itu adalah sesuatu yang sudah jelas diketahui sumbernya. Tapi teori asal asalan mu itu belum jelas jeon jungkook!! Pergilah! Ini sudah larut ck" Jungkook langsung mempoutkan bibirnya kala Jimin menarik kerah lehernya dari belakang. Tanpa basa basi Jimin langsung mendorong Jungkook keluar dengan wajah yang sudah memerah

"Hyung? Wajahmu merah hahahaha.. apakah kau malu?? Atau---

"BERISIK!!! INI AKU SEDANG MARAH BODOH!!!"

BRUK!

cklek!

"Dasar bocah gila!" Maki Jimin ketika sudah berhasil mengeluarkan paksa Jungkook dari rumah nya. Memangnya dia perempuan? Mengapa Jungkook harus membahas tentang cinta sih? Itu menggelikan!! Lagian mengapa yang dibahas itu antara dia dan jisoo? Gadis polos yang bisa ia jahili setiap hari?

Ck! Mengapa sekarang malah wajah dia yang terbayang?

.
.
.
.
.
.


To be continued....

Creepy Namja | KJSWhere stories live. Discover now