49 : Not yet over

1.1K 237 83
                                    

"Ya, ada urusan apa jihoon?" Kim ssaem yang bertanggung jawab sebagai wali kelas menghampiri pemuda yang tengah tergesa-gesa itu. Beberapa menit yang lalu jihoon menelepon wali kelasnya dan membuat janji di sekolah. Beruntung wali kelas itu sedang ada waktu kosong, sehingga ia bisa menyempatkan diri untuk bertemu dengan jihoon

"Ssaem, ada yang mau saya tanyakan" tatap jihoon dengan serius

"Tentang apa?"

"Ini tentang Jimin" mendengar nada bicara jihoon yang terlihat serius, kemudian ssaem mengajaknya untuk masuk ke ruang kelasnya. Dikarenakan ruang guru sedang banyak orang, jadi tempat yang paling sepi sekarang adalah ruang kelasnya sendiri

Jihoon duduk dihadapan kursi ssaem dengan wajah yang serius. "Kamu ingin menanyakan soal apa?" Tanya nya

Jihoon meletakkan kedua tangannya diatas meja "anu.. apakah jimin-"

Betapa terkejutnya Kim ssaem ketika melihat jari kelingking jihoon yang tidak ada ditempat seharusnya. Matanya melotot kemudian balik serius menatap jihoon "A-ada apa dengan jarimu!?" Ucapnya panik

Aish, jihoon lupa soal jarinya itu. Kemudian dengan cepat ia menyembunyikan nya dibawah meja "ah, hanya kecelakaan kecil. Ssaem"

Kecelakaan kecil berujung maut

Kim ssaem hanya menarik nafas panjang. Beberapa waktu kemudian mereka saling berbincang bincang hingga sampailah pada inti yang sebenarnya ingin jihoon tanyakan

"Ssaem.. ini yang ingin kutanyakan sebenarnya, ketika kenaikan kelas aku hampir tidak pernah melihat orangtua atau keluarga jimin. Dia selalu datang sendirian sejak dari kelas 10, orangtuanya memang sedang sibuk.. atau bagaimana ssaem?" jihoon itu termasuk murid yang pintar, ketika mendengarkan penjelasan jisoo yang panjang pada hari itu, ia tentu tidak bisa mempercayai 100% cerita Jimin. Sebelumnya harus ia pastikan terlebih dahulu pada orang yang lebih tau tentang masalah ini.

Kim ssaem hanya menatap jihoon dengan raut wajah yang datar. Kemudian jihoon bertanya kembali "karena ssaem memiliki data data tentang siswa disini.. jadi tolong jawab saya"

Beberapa detik kemudian ssaem menghembuskan nafasnya

"Park Jihoon.. orangtua Jimin sudah lama meninggal sejak beberapa tahun yang lalu"

"A-apa!?"

***

Di mall

"Dimohon semuanya untuk berbaris didepan pintu utama. Tidak boleh ada yang pergi keluar sebelum barang bawaannya diperiksa"

Teriak seorang petugas dari arah eskalator. Jimin menggeram, kemudian memakai hoodie nya menutupi seluruh wajahnya. Ia mendecak kemudian mengamati sekitar, otaknya berpikir dengan keras di situasi seperti ini

Biasanya jimin adalah orang yang begitu berhati-hati ketika menjalankan misinya, tetapi tidak kali ini. Ia sangat ceroboh dan malah melakukan hal yang mengundang banyak media

Bisa ia lihat dari kaca mall di lantai 2, begitu banyak reporter yang sedang meliput didepan gedung mall. Tentu aksi tembakannya hari ini begitu sangat menarik mata publik.

"Jimin!" Jisoo menarik tangan jimin dengan ekspresi yang tidak dapat diartikan. Gadis itu sudah sangat lelah dengan permainan ini, kemudian jimin menepis tangannya dengan kasar

"Pergilah, kau akan ikut tertangkap jika ketahuan sedang bersamaku" ucapnya acuh sambil berjalan dan menghampiri sebuah restoran kecil. Jisoo tetap bersikukuh dan mengikutinya dari belakang

Creepy Namja | KJSWhere stories live. Discover now