Chapter 51 : Gege ini Suami Yan Jiejie

13.9K 1.6K 69
                                    

"Baiklah kamu bisa kembali bekerja."

Pelayan itu bergegas pergi dan keduanya kemudian memakan hotpot yang berkaldu pedas dengan asap yang membumbung tinggi serta terdapat isian irisan daging sapi, ayam dan domba.

Yiu terdiam sejenak, merasa familiar dengan masakan ini. Kakaknya, Pangeran Huang sangat menyukai hidangan hotpot kuah pedas khas daerah Shicuan ini. Pikiran-pikiran masa lalu berdatang terus-menerus.

Hingga Yiu tak sengaja menjatuhkan sumpitnya, spontan Yiu menunduk untuk mengambilnya meski Wu Xiao sudah meminta untuk set sumpit baru.

Apa itu?

Yiu meraih sebuah liontin kecil berbentuk burung phoenix yang terlihat berkilau namun tersembunyi tergantung di kaki meja. Ia sedikit linglung dan memilih menunjukkannya pada Wu Xiao.

"Aku tahu mereka ada dimana!"

♣♦♣

Yiu spontan menggapai pergelangan tangan Wu Xiao, matanya berkilau namun juga berkobar dan dengan suara lirih namun tegas berkata penuh penekanan, "Katakan!"

Wu Xiao mencondongkan badannya mendekat dan berkata, "Mereka kemungkinan besar berada di utara tapi-"

Yiu tanpa pikir panjang segera bangkit dari duduknya. "Tunggu apa lagi? Ayo!"

Tangan Wu Xiao pada dasarnya lebih kokoh, melawan balik tarikan Yiu membuatnya menjatuhkan diri kembali tepat di samping Wu Xiao. "Dengarkan aku dulu! Liu Yu sudah tahu kamu ada di ibukota, kemungkinan paling besar kita bisa keluar ibukota dengan selamat adalah sepuluh persen saja!"

Yiu menghindar dari kontak mata Wu Xiao beralih menatap perapian di sebelah mereka. Raut wajahnya berubah diiringi perubahan suasana yang mencekam bagi Wu Xiao. Ia berkata dengan suara tegas, "Jangan lagi berani sebut nama bajingan itu di depanku ... Huhh sepuluh persen itu tetap lebih baik daripada nol persen! Kau punya otak kau gunakan untuk apa? Pajangan?"

Wu Xiao tersedak udara dan sempat naik pitam untuk sesaat sebelum menghela napas dan berujar pelan, "Baiklah ... kita pikirkan caranya nanti tapi sekarang habiskan makanmu dulu. Lihatlah dirimu ... kurus, pendek, pemarah pula. Huh ... mengerikan!"

"Hei ja-" baru saya Yiu membuka mulutnya ingin melayangkan banding, Wu Xiao segera mengambil irisan daging di sumpitnya lalu memasukkannya ke dalam mulut Yiu dan berujar, "Makan!"

Dengan penuh paksaan Yiu mendorong masuk semua makanan di meja, mengunyahnya dengan gerakan ganas yang terkesan dibuat-buat untuk memperlihatkan kemarahannya pada Wu Xiao.

Setelah menyelesaikan urusan perut, keduanya kembali berjalan pelan akibat Yiu yang kekenyangan menyusuri jalanan pasar yang mulai sepi karena cuaca semakin dingin.

"Nona muda Yan!"

Tiba-tiba terdengar suara pria berteriak, suaranya cukup keras menembus jalanan pasar akibat sedikit sekali warga yang lalu lalang, hanya tersisa beberapa penjual saja. Suara ini terdengar tak asing bagi Yiu dan nama Yan juga merupakan salah satu nama dari kebanyakan nama samarannya.

Sontak Yiu menoleh mencari sumber suara ke segala arah dan mendapati seorang pemuda berdiri tak jauh dari mereka dengan pakaian musim dingin sederhana ditambah kain yang melilit kepalanya agar tetap hangat dan membawa tas kayu di punggung kuatnya.

Flower Of War (Slow Update)Where stories live. Discover now