Chapter 24 : Aku Bukan Pecundang

37.1K 3.8K 39
                                    

Gerbang istana mulai dibuka perlahan menampilkan rombongan dengan pakaian perang dan pedang disisi pinggang mereka.

Barisan depan iring iringan terdapat puluhan prajurit yang berjalan setegap papan dan satu persatu mulai menepi menjadi pagar hidup dan memberi jalan kepada para panglima perang dengan kudanya yang dipimpin oleh Pangeran Xiao Gie dan kereta kuda besar nan mewah dibelakang mereka untuk memasuki istana.

Dibelakangnya terdapat beberapa Jendral Besar yang merupakan sekutu dari Kerajaan Qiu Wang dan membantu dalam peperangan di wilayah Zin Shu, seperti Jendral Yao dari Kerajaan Yun Meng, Jendral Xuan dari Kerajaan Qing Dao.

Menyusul dibelakang mereka adalah pasukan yang sudah gagah berani menumpas kelicikan dan keonaran dari Kerajaan Tian Lu di wilayah Zin Shu.

Bunga bunga mulai berjatuhan ke arah kepala mereka dan teriakan kemenangan dari para prajurit mengema di seluruh penjuru kota membuat semua orang merinding mendengar teriakan prajurit yang terlalu semangat itu.

♦♣♦

Senyum Pangeran Hwang dan Yiu tercetak jelas diwajah mereka menyambut kedatangan Ayahanda dan Da Ge (Kakak tertua / kakak pertama) mereka.

Pangeran Xiao Gie menarik tali kekang kudanya dan turun dari atas pelana kemudian berjalan menuju kearah Pangeran Hwang dan Yiu yang berdiri tak jauh didepannya dengan senyuman yang masih setia terpancar diwajah mereka.

Sementara kereta kuda Kaisar Wang sudah lebih dulu memasuki area Pavilium Naga.

Dibelakangnya para Jendral dari kerajaan sekutu juga berjalan melangkah kearah Pangeran Hwang dan Yiu.

Pangeran Hwang dan Yiu membungkuk memberi salam penyambutan kepada Pangeran Xiao Gie dan para Jendral disusul oleh Pangeran Wu Xiao dan Jendral Rong dibelakang mereka.

Pangeran Xiao Gie membungkuk sedikit, dan para Jendral turut membungkuk membalas salam mereka semua, kemudian Pangeran Hwang membuka suara terlebih dahulu.

"Selamat datang kembali Pangeran, Selamat atas kemenangan yang kau raih Pangeran.. Kami sangat bahagia mendengar kemenanganmu.. Dan.. apakah kau baik baik saja? Bagaimana dengan keadaan ayahanda kenapa beliau tidak turun dari kereta kudanya?"

Pangeran Xiao Gie menatap Pangeran Hwang lembut kemudian beralih kearah Yiu dan tersenyum samar.

"Terima kasih atas ucapan dan penyambutanmu yang sungguh meriah Pangeran Hwang dan Putri Ying. Aku baik baik saja dan keadaan Ayahanda juga sudah mulai membaik namun ia masih belum bisa bangkit dari tempat tidur akibat luka tusuk yang cukup parah dibagian perut kanan maka dari itu beliau tidak bisa turun dari kereta untuk menemui kalian"

"Tapi apakah Ayahanda sungguh dalam keadaan baik baik saja Pangeran? Kapan Ayahanda akan pulih?" Yiu mulai bersuara untuk memastikan keadaan Ayahandanya itu.

"Tenang saja Putri Ying, mungkin luka luka ditubuh Ayahanda akan pulih beberapa minggu kedepan dan sisannya hanya pemulihan tenaga saja"

Ucapan Pangeran Xiao Gie melembut namun nasih menampilkan raut wajah setengah datar namun cukup membuat hati Yiu lega.

"Bagaimana dengan Ibunda? Apakah keadaannya juga mulai membaik?"

"Sejauh ini kesehatan Ibunda berangsur angsur membaik hanya mengalami syok berat dan butuh istirahat total selama 2 minggu"

Ucapan Yiu dibalas anggukan kecil dari Pangeran Xiao Gie.

"Kalau begitu mari masuk dan rayakan kemenangan anda Pangeran.. Kami sudah mempersiapkan perjamuan untuk anda dan Kerajaan sekutu"

Flower Of War (Slow Update)Where stories live. Discover now