Chapter 48 : Haruskah Aku Percaya Kembali?

16.1K 2K 239
                                    

Yiu kembali mengepalkan jarinya hingga berdarah, rasa sakitnya tidak sebanding dengan rasa sakit di hatinya saat ini. Ia mati-matian menahan rasa ingin menyerang masuk dan menantang Bajingan Liu Yu untuk bertarung pedang kematian. Tapi sayang, ia kembali harus menahan semuanya sebelum ia mengumpulkan pasukan untuk merebut QiuWang dan membunuh Liu Yu di bawah pedangnya sendiri.

Dasar bajingan! Apa dengan membunuhku itu kurang cukup untukmu?!

"Lihat itu Putri Ying! Yang Mulia, Putri Ying disini!"

Yiu menoleh dan melihat penjaga gerbang yang mengenali dirinya sebelum beralih menatap Liu Yu.

Liu Yu, "Cepat tangkap dia! Aku ingin dia hidup atau mati sekalipun!"

Yiu bergegas berlari kesembarang arah, menghindar dari kejaran serangan panah yang tertuju padanya.

Tenaganya belum sepenuhnya pulih, luka dalamnya kembali menimbulkan rasa sakit. Kakinya mulai memperlambat langkah panjangnya, nafasnya tercekat dan kepalanya pusing.

Ia tidak bisa melanjutkan pelarian ini! Yiu ambruk saat mencapai pojokan jalan buntu, samar-samar Yiu merasa ia tidak jatuh di tanah, mungkin pasukan BaiQing sudah berhasil menangkapnya.

Tak apa jika dipenjara setidaknya aku memasuki istana, aku akan memutar otak lagi. Tunggu tapi suara ini ... suara ini ....

"LiYing bertahanlah."

♣♦♣


"Ayah ... Ibu ... kalian mau kemana?"

Sepasang pasangan yang saling bergandengan tangan berjalan menuju lingkaran cahaya menggunakan pakaian tradisional bernuansa emas memutar kepala mereka bersamaan ke sumber suara lirih perempuan yang terdengar di belakang mereka.

Pria bertubuh tegap dengan mahkota emas di atas rambut yang di cepol menyunggingkan senyumnya, "Kau Yu'er dari masa depan bukan? Pengganti tubuh anakku, A-Ying?"

Perempuan yang baru saja memanggil tadi menunduk melihat penampilannya yang lagi-lagi menggunakan celana bercorak tentara bersepatu, perempuan itu adalah Yiu dalam bentuk aslinya dari masa depan.

Yiu mendongak lesu dan perlahan menghampiri kedua pasangan itu kemudian bersuara terbata-bata dengan keringat dingin mengucur deras di punggungnya, "Y-ya! Ta-tapi apakah a-aku boleh memanggil kalian ayah dan ibu?"

Pasangan itu tersenyum dan menyambut Yiu dengan uluran tangan lembut, "Tentu saja! Kau menyelamatkan nama anak kami ... jadi kamu juga sudah kami anggap sebagai anak kami."

Yiu tidak bisa tidak tersenyum mendengar itu, genggaman tangannya mengerat pada sepasang tangan dingin yang sudah dianggap Yiu sebagai ayah ibunya sendiri. Tak ada kata lain yang berhasil diucapkan sempurna oleh Yiu selain kata "Terima kasih".

Tak berselang lama, terdengar suara teriakan kecil dari pusat cahaya di belakang pasangan itu, suaranya begitu lembut dengan nada tinggi khas seorang gadis berusia sekitar 16 tahun.

"Ayah Ibu!" Ketiganya memutar kepala menyapu sekitar mencari sumber suara kecil itu. Disisi lain bayangan seorang gadis yang terlihat tak asing bagi ketiganya berdiri sembari melambaikan tangan kanannya penuh semangat di balik pakaiannya yang mengombak pelan.

Pasangan yang berada di genggaman Yiu segera tersenyum sebelum perlahan beralih menatap Yiu yang tengah diliputi awan kalbu, "Kami harus pergi. Kami titip A-Gie dan A-Hwang, temukan mereka dan mereka pasti akan menjagamu. Maafkan kami."

Keduanya tersenyum begitu tulus nyaris membuat Yiu bergidik ngeri melihatnya, Yiu masih belum menangkap apa maksud mereka dan kembali mengeratkan genggaman sehingga keduanya sulit melepaskannya.

Flower Of War (Slow Update)Where stories live. Discover now