Chapter 37 : Neraka Baru?

28.8K 2.8K 154
                                    

Sesampainya Yiu diaula Shanliang yang memiliki ornamen kuno tapi tetap terkesan sangat mewah dijaman ini dan tempatnya yang cukup besar namun tidak sebesar aula aula istana lainnya dan teramat sangat dijaga ketat oleh prajurit istana dan tidak sembarang orang boleh masuk kedalam tanpa seizin Kaisar Wang langsung. Atau lebih singkatnya jika diera modern disebut ruang kerja Kaisar.


Kaisar Wang tengah duduk santai dikursi sembari serius membaca buku kuno ditangan kanannya, setelah melihat Yiu senyum ramah terkembang diwajahnya.

"Salam Yang Mulia, ada hal penting apa yang ingin Yang Mulia sampaikan pada saya?"

Yiu menunduk hormat cukup lama menunggu balasan sampai akhirnya tangan Kaisar Wang terulur untuk menegakkan kembali posisinya.

"Tak perlu terlalu formal A-Ying, aku memanggilmu kemari karena ada suatu hal yang perlu aku sampaikan padamu sebagai seorang Ayah"

Yiu menatap Kaisar Wang penuh tanya yang hanya dibalas senyuman kecil dan tangan yang mengelus kepala Yiu pelan sebelum berbalik duduk dikursi kebesaran miliknya.

"Kau tau A-Ying, kau sekarang sudah dewasa dan ayahanda tidak bisa egois dengan terus menahanmu disini selamanya"

Yiu ingin bertanya maksud dari semua ini namun ia memilih tetap diam dan menunggu Kaisar Wang menyelesaikan maksudnya.

"Ayahanda tau cepat atau lambat ini akan terjadi dan dari tiga hari kemarin ayahanda menerima berbagai surat dari Kerajaan sahabat yang beberapa diantaranya berisi lamaran untukmu.. Jadi Ayahanda memanggilmu kemari karena ingin bertanya dari semua lamaran ini mana yang akan kau terima?"

Deg..

Apa!!!!.

♣♦♣

Yiu menatap tak percaya kearah Kaisar Wang, seolah tak percaya pada perkataan Kaisar sebelumnya dan mengira ini semua hanya halusinasinya belaka.

"Ayahanda tau ini berat untukmu tapi A-Ying harus tetap memilih salah satu diantara empat lamaran ini karena dua diantaranya adalah lamaran untuk menjadi istri dari Pangeran Mahkota jadi kau harus pertimbangkan semua ini baik baik A-Ying"

Yiu masih terdiam kaku ditempatnya, pandangannya menatap kearah Kaisar Wang namun terlihat jelas jika pandangannya sedang kosong

"Pertimbangkan ini baik baik A-Ying, pikirkan nasib keluargamu, kerajaanmu, dan rakyatmu. Tapi jika kau sudah memiliki tambatan hati sendiri Ayahanda tidak akan melarangmu untuk memilihnya. Jadi bagaimana A-Ying?"

Yiu tersadar dari lamunannya setelah merasa namanya dipanggil beberapa kali namun ia masih binggung hendak menjawab apa.

"Ahh Ayahanda tau kau butuh waktu untuk berpikir, kalau begitu kau bisa kembali dan memikirkan masalah ini baik baik namun jika dalam 3 hari kau belum bisa menentukan keputusan maka ayahanda sendiri yang akan memilihkan mempelai pria terbaik untukmu A-Ying"

Yiu kembali melotot tajam namun melihat raut wajah ramah ayahandanya yang bercampur sedikit rasa 'tidak sukaan ditentang'nya membuat Yiu mau tak mau menganggukan kepalanya lemah dan pergi setelah memberi hormat pada Kaisar Wang.

Yiu terus melamun sepanjang perjalanan menuju pavilium dahlia miliknya.

Pikirannya kacau, hatinya merasa tak tenang dan jiwa didalam dirinya berteriak keras ingin mengumpat dan mengeluarkan kata kata kasar sembari menghancurkan seisi istana.

Bagaimana bisa diusianya yang sekarang yang masih berusia 17 tahun dan tergolong baru beranjak dewasa diharuskan menikah?!.

Hell.. Drama sialan apa yang sedang terjadi kali ini!!..

Flower Of War (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang