Day 9 : Festival, and The Romantic Cassio

272 62 12
                                    



Minggu, 13 Agustus pukul 10.39

          Walthamstow Garden Party. Aku tahu, aku tahu, lidahmu sedikit terkilir ketika pertama kali mengucapkannya. Aku saja membutuhkan orang-orang menyebut nama festival itu sebanyak 3 kali, baru aku bisa menghafalnya di luar kepala. Margot menjadikan dirinya sebagai cewek yang berguna dengan melakukan riset di Safari, dan memberikan kami semua gambaran festival musim panas tersebut.

         Letaknya di Taman Lloyd, tepat di jantung Kota London. Menurut Margot, kami hanya dapat menemukan penampilan seni musik lokal, pedagang kuliner yang memberikan potongan harga cukup gila, arena bermain untuk anak-anak, dan akan dihadiri beribu-ribu pengunjung dari berbagai daerah—di tengah taman kehijauan yang amat luas dan tersorot sinar matahari terik.

          Aku nggak ingin melebih-lebihkan, namun cewek memukau sepertiku nggak pantas berdesak-desakan dengan banyak orang, kepanasan seperti daging yang diasap, dan membeli makanan atau minuman dengan harga standar.

          Aku ingin mengeluh dan memprotes seperti yang biasa kulakukan, tetapi bibir, lidah, serta pita suara menghianati kehendakku. Nggak ada satupun perkataan jelek yang kuungkapkan, setelah menyaksikan wajah antusias Archibald bersaudara. Gawat, kurasa aku menjadi begini setelah mereka semua berhasil menulariku dengan virus mematikan yang dinamakan Hati Nurani. Aku benci ketika situasi seperti ini melemahkan kegaranganku.

          "Hujan kotoran di depan rumah!" jeritan Alex membuat jantungku serasa ingin copot.

          Bocah ingusan itu mendadak terbangun, karena tanpa peringatan apapun sebuah mobil van memotong jalan—dan Cassio harus menekan klakson cukup kencang sambil membisikkan umpatan paling kotor. Alex cepat-cepat menghapus jejak aliran air liur di sudut bibirnya yang masih basah.

          Setelah menoleh ke segala arah dengan separuh sadar, cowok itu bertanya, "Eh, sudah sampai ya?"

          Untuk menjawab pertanyaan Alex, tanpa minat aku menyahutkan kata 'ya'. Cassio memakirkan mobil di sebuah lahan yang padat oleh kendaraan pribadi dengan susah payah. Berkat eksistensi lautan manusia dalam pakaian cerah warna-warni, kami semua nyaris terjebak di dalam mobil dalam waktu yang cukup lama dan memuakkan. Mikey dan Macey mulai nggak betah karena ingin cepat-cepat menjelajahi area festival, dan mereka menjadi gaduh di jok belakang. Rengekan setan kembar itu jauh dari kata menggemaskan, dan membuatku beranjak cepat-cepat turun dari mobil. Jika nggak, aku bakal keburu meledak seperti ranjau.

          Kami bertujuh berjalan beriringan menuju Taman Lloyd yang dari kejauhan saja sudah mendefinisikan arti dari kemeriahan yang nggak tanggung-tanggung. Langit dipenuhi oleh bendera raksasa sablonan yang bertuliskan 'Walthamtow Garden Party', balon dalam beragam warna yang terbang menuju angkasa raya, dan konfeti melayang-layang di udara. Instrumen musik yang berisik namun memiliki irama harmonis, terdengar kian jelas olehku. Satu-satunya hal yang kubenci, cuaca hari ini cepat membuat kulitku lengket. Ugh, menurun sudah kadar kecantikanku.

          "Aku mau permen kapas!" seru Mike, begitu anak seusianya melintas sambil membawa setangkai permen kapas raksasa berwarna merah muda, yang ukurannya membuat kepala anak kecil itu tampak seukuran bola kasti.

          "Aku juga, Cassie," rengek Macey sembari menarik-narik ujung blus kakaknya. Cassie adalah sosok ibu bagi mereka, selagi ibu biologisnya—Bibi Madie—tengah terjebak di belahan dunia yang berbeda. Wajar saja apabila keempat saudaranya yang lain selalu bergantung pada cewek itu.

          "Oke, baiklah. Asalkan kalian berjanji nggak akan merampokku seharian demi makanan." Bocah kembar itu bersorak heboh.

          Kegelapan segera membungkusku hidup-hidup, dan membangungkan sisi buasku yang mirip singa betina—saat aku melihat tangan Margot bergerak nakal. Cewek itu mencekal lengan Cassio, dan menariknya hampir ke dalam dekapan.

10 Days To Make Cassio Kisses Me [END]Where stories live. Discover now