Devil in Your |69

13.2K 556 20
                                    

Tok... Tok... Tok...

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikum salam, abang!"

Gea berlari kecil menuju pintu yang menampakkan kakak kembarnya yang saat ini tengah berdiri di sana. Ia segera memeluknya erat, menghapus rindu yang selama beberapa minggu ini tak bersamanya.

"Gea, kangen! Banget!!"

Geo terkekeh geli, "Tapi, Geo sama sekali gak kangen sama Gea." godanya yang dihadiahkan cubitan sadis di perut dalamnya.

"Awss!! Sakit, dek." ringisnya seraya mengelus bekas cubitan adik kembarnya yang sadis itu.

Gea memutar kedua bola matanya malas, "Ck, gitu aja kok sakit." cibirnya pelan.

"Yah, kan emang sakit, sayang." balas Geo tak terima.

Kedua mata Gea memincing, "Diam, deh, bang! Nanti kalau Vanya dengar, lo mau gue kena masalah?"

Geo, lelaki itu gelagapan sesaat setelah mendengar pertanyaan sinis yang tertuju padanya kali ini. "Eh, ya bukan gitu, dek." ujarnya gelagapan.

"Hm,"

Mendengar ucapannya hanya dibalas singkat oleh sang adik, ia segera mencari topik lain untuk mengalihkan pembicaraan. "Eum, dek. Kamu di rumah sendiri? Si Ryan ke mana?"

"Ck, gak usah coba-coba alihin pembicaraan, bang."

'Anjay! Adek gue gak bisa ditipu!'

•••

"Let's play the game."

Empat kata yang memulai segalanya, diucapkan oleh sang raja kegelapan. Dia adalah seorang leader laki-laki dengan posisi tertinggi di dunia gelap. Orang yang terkenal paling licik diantara jajarannya.

The leader of Black Diamond

Mau lolos? Kematian adalah satu-satunya tempat yang tak bisa terjangkau olehnya, tempat yang bukan merupakan kekuasaannya. Bernama lengkap sebagai Anggar Ryan Putra Anggaranta yang memiliki kekuasaan tak terhingga membuatnya semakin sadar apa itu posisi terendah.

"Laksanakan tahap satu." titahnya pada sebuah alat komunikasi yang telah dibagikan beberapa menit yang lalu kepada dua ratus anak buahnya yang ada.

Tahap satu, merupakan rencana mereka untuk mengalihkan semua perhatian Adura12 dengan hujan merah yang merupakan campuran dari pewarna pakaian dan sedikit air serta beberapa campuran racun mematikan yang menjadikan warnanya semakin pekat.

Lima dari lima belas helikopter yang telah diatur dengan ketinggian setinggi seribu dua ratus meter di atas permukaan markas itu menjatuhkan sebuah alat yang dapat memancarkan sinyal kepada para binatang buas untuk mendekat ke sana.

Disusul, oleh dua helikopter yang telah diisi oleh banyak serpihan timah berukuran 10×2 cm yang bertuliskan 'See, it's deading game from me.' itu dijatuhkan seriras dengan pergerakan helikopter yang terbang memutari dan sesekali membelah markas di bawahnya.

Satu, tahap ini masih belum selesai, hujan merah masih belum diluncurkan dari sana. Seratus pasukan telah siap mengepung Adura12 yang saat ini masih berada di perjalanan hutan, mereka mengepung dari depan, membentuk formasi U, untuk tidak membiarkannya lolos dan masuk.

Devil in Your (ANGGARANTA)Where stories live. Discover now