Devil in Your |34

13.4K 631 6
                                    

"Permisi, tuan dan nyonya. Pesawat telah siap." ujar seorang pramugari kepada Ryan dan Gea.

"Oh, oke." balas Gea singkat berlalu melenggang menuju tempat pesawat terparkir.

Sebenarnya, mereka bisa saja memakai landasan udara di salah satu kediaman Anggaranta di Jakarta. Namun, mereka tak mau ambil resiko tentang keselamatan Vano dan mereka sendiri.

Lima belas body guard dengan gagahnya mengikuti mereka dengan pengamanan yang terfokus pada Vano. Mereka, body guard khusus Anggaranta.

Dengan santai mereka memasuki pesawat. Gea dan Ryan segera meletakkan kopernya yang cukup berat di dekatnya kemudian bermain bersama Vano. Mereka melupakan para sahabatnya yang terus-menerus kagum akan dekorasi pesawat.

Oh iya, ngomong-ngomong soal koper. Koper mereka berdua hanya berisi berbagai jenis senjata dan racun serta beberapa kebutuhan khususnya masing-masing. Dengan semua perlengkapan Vano yang berada di tas kecil yang selalu bersama Gea itu.

Kalau kalian bertanya soal baju. Mereka akan beli ketika sampai di sana. Atau jika tidak, mereka akan menyuruh body guard-nya untuk mengambil beberapa pakaian mereka di mansion Anggaranta bagian Jepang.

Setelah Vano tertidur, mereka memutuskan untuk meletakkannya di kamar utama pesawat yang dirawat sendiri oleh mereka selama empat hari sebelumnya. Mereka tak ingin ada bahaya apapun mendekati Vano.

Merekapun terlelap dengan Vano yang berada di atas Ryan dan Gea yang menjadikan lengan kekarnya sebagai bantal lalu ikut mendekap Vano di sana.

Sungguh, keluarga yang harmonis.

•••

Setelah beberapa jam berada dalam pesawat, mereka akhirnya sampai bandara internasional Tokyo. Sepanjang perjalanan, mereka selalu menjadi pusat perhatian karena asal keluarga mereka, kecuali Ryan, Vano dan Gea yang memakai masker, kacamata dan topi seba hitam. Mereka tak ingin menunjukkan identitas sebelum waktunya.

Mereka memasuki hotel, dan anehnya, Gea dan Ryan sama sekali tak mampir ke meja resepsionis dan segera menuju lift yang membuat mereka melotot tak percaya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka memasuki hotel, dan anehnya, Gea dan Ryan sama sekali tak mampir ke meja resepsionis dan segera menuju lift yang membuat mereka melotot tak percaya.

"Eit! Eit! Kalian kok langsung main nylonong aja, emangnya udah tau letak sama pasword ruangnya?" tanya Reyhan menengahi.

"Hm, udah." balas Gea seadanya.

Merekapun menuju lantai paling atas tempat ruang VIP itu berada. Di sana ada sepuluh kamar dan sebuah dapur yang lumayan besar. Mereka menuju kamarnya masing-masing.

Satu hal yang sedikit diberi mereka frivasi, kamar Gea dan Ryan memiliki pintu penghubung di toiletnya. Ayolah, sebenarnya ruang VIP itu, tidak pernah disewakan untuk  pengunjung. Hotel tersebut hanya menyewakan ruang VIP yang terdapat lima kamar di tengah.

Devil in Your (ANGGARANTA)Where stories live. Discover now