Devil in Your |47

12.1K 581 12
                                    

Hendrik, ia terpaku gemetar saat membaca nominal tak biasa dari cek yang baru saja ditinggalkan oleh Ryan, mantan anaknya.

Sang istri yang melihat Hendrik tak kunjung berkata pun, mendekatinya dan ikut terpaku melihat nominal cek dari mantan putra angkatnya tersebut.

"Sembilan ratus milyar dolar Amerika??" lirihnya seraya membekap mulutnya tak percaya.

Hendrik, ia termenung seraya berpikir keras, 'Dari mana bocah ingusan itu mendapatkan uang sebanyak itu di usianya yang masih belasan tahun??' lalu, ia berdiri dari duduknya dan segera menghubungi orang suruhannya untuk mengecek asli tidaknya cek tersebut.

Kedua orang tua Maya tertunduk sedih, gagal sudah acara mereka untuk mendapat pertanggung-jawaban dari keluarga Wijaya. 'Ini, masih belum berakhir, pasti nanti dia akan mau menikah dengan Maya.'

Sejujurnya, mereka tahu bahwa, meminta pertanggung-jawaban dari seseorang yang tidak ada sangkut pautnya itu salah, namun, mau bagaimana lagi? Putri semata wayang mereka kini tengah hamil dan lebih tepatnya di luar nikah.

"Siapa sebenarnya dia??"

•••

"Aku rindu sama kamu."

Brugh....

Badan Gea sedikit tersentak saat merasakan seseorang tiba-tiba datang dan memeluknya dari belakang. Ia tak menoleh maupun membalas apa lagi memberontak.

"Hei, ada apa?" tanyanya kemudian.

"Semua, sudah berakhir. Semua untuk mami, sudah aku amankan." Ryan mulai merenggangkan pelukannya.

"Ya, baguslah." Gea mencium sekilas pipinya lalu beranjak menuju tempat Vano yang kini sedang memainkan tuts piano mini miliknya.

"Talya, aku, mendapatkan kabar bahwa dewan mafia yang bernama Goro976 itu, menyusup ke markas persekutuan kita. Tapi tenang saja, dia sudah kusembunyikan saat ini di mansion keluarga yang berada di Bekasi. Jadi, lebih baik kita apakan dia??" tanyanya meminta pendapat.

Gea melirik sekilas, "Mutilasi aja." jawabnya enteng.

"Ahahahaha...." tawa Vano pecah seketika saat mendengar jawaban singkat yang dengan entengnya itu keluar dari mulut bundanya. Seolah, kalimat itu adalah kalimat lelucun bagi anak-anak.

Ryan meneguk ludahnya susah payah, "Kok, bahasanya ambigu, ya??" tanyanya heran.

"Terserah, penting habis ini beliin keju mozzarella terus bawa kesini." balasnya tak acuh, ia menekankan kata 'keju mozzarella' agar dapat dengan jelas didengarkan oleh suaminya tersebut.

Ryan tersenyum maklum, mencoba untuk sedikit menghilangkan gambaran tentang aksi mutilasi yang pernah mereka lakukan bersama satu tahun yang lalu. "Oke, aku beliin. Mau apa lagi??" tanyanya lembut, sama sekali tak terlihat bahwa dia pernah melakukan mutilasi dengan epic-nya.

"Udah sih, itu aja." Gea menjawab dengan mantap.

"Oke, bentar lagi aku balik."

•••

"Lepasin gue!!" sentak seorang pria yang diketahui berinisial Goro976 itu.

"Terus, lo kabur gitu!? Enak aja!" balas Arka cekikikan.

Geo mendengus kesal, bisa-bisanya ia dan Vanya mendapatkan tugas untuk menemani orang seperti ini. Namun, ia sama sekali tak berani protes karena Arka sendiri mempunyai posisi yang lebih tinggi darinya.

Devil in Your (ANGGARANTA)Onde histórias criam vida. Descubra agora