Devil in Your |42

12.2K 583 41
                                    

"MAYANA HUBNIA ANJASMARA!!! APA MAKSUDNYA INI!?!" seru ayah Maya kepada anaknya itu.

Maya, ia hanya diam. Tak sanggup apabila menceritakan semua yang ia lakukan hingga ada satu nyawa tak bersalah muncul dalam rahimnya. Ya, dia hamil di luar nikah.

"A... Aku... Hamil, yah." ujarnya melirih. Ia sama sekali tak berani menatap ayahnya, ia tertunduk lemas di lantai.

Plak!

Satu tamparan mendarat mulus di pipi kanannya. Itu adalah tamparan pertama yang ia dapat dari ayahnya. Namun, tak selang lama ibunya datang dan langsung menampar pipi kirinya.

Plak!

"APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN MAYANA!?!" tanyanya terpekik. Sungguh, ia benar-benar tak habis fikir dengan akibat tindakan dari anaknya kali ini.

"Hiks... Hiks.... Hiks...." Maya terus terisak seraya mnutup wajah dengan kedua tangannya, ia tak berani bertatap muka dengan orang ayahnya saat ini.

"Siapa yang berani menghamili kamu!?! Jawab! Mayana!!!" tanya ayahnya tegas.

"Dia, dia gak mau tanggung jawab, yah." jawab Maya melirih.

"Ayah akan mencari seseorang yang akan menjadi penanggung jawabnya."

•••

"Sini, ayo. Ikut bunda??" ajaknya pada Vano yang sedari tadi merengek di pangkuan Ryan.

Vano mengulurkan tangannya pada Gea yang artinya ia sudah menjawab iya. Gea yang melihatnya segera mengambil alih Vano padanya, lalu menciuminya gemas.

"Ahahahahahaha...." tawa khas bayi mendominasi mansion Goldfy.

Ya, saat ini mereka sedang berada di dalam mansion Goldfy dan sedang bermain bersama Vano. Jangan lupakan, double Rey yang sejak tadi juga ikut berada di sana.

"Ke taman, yuk!" ajak Gea antusias.

"Ngapain? Lagian enakan di mansion, gak perlu capek." balas Reynald menolak. Ya, dia menolak pergi hanya karena alasan klasik yang satu itu.

"Pokoknya pergi!" rengek Gea pada mereka.

Reyhan mendengus gusar, lalu menatapnya. "Mau jalan ke taman?" tanyanya lembut.

Gea mendongak seraya tersenyum semringah. "Mau banget!" ujarnya imut.

"Yaudah, ayo berangkat."

•••

"Bang Geo!!!" seru Gea saat mendapati Geo duduk bersama seorang gadis di taman, Vanya.

Geo dan Vanya menoleh, mereka terfokus pada seseorang perempuan yang berlari arah mereka. Dia adalah Gea.

"WOY!! JANGAN LARI!!!" pekik Ryan khawatir. Pasalnya, seja masa kehamilan, istrinya itu lebih aktif dalam perihal menguras tenaga. Intinya, tak seperti sebelumnya yang hanya tidur dan irit bicara saat itu tidak mengandung point yang menguntungkan.

"Bhahahahahaha....." tawa Gea seraya memeluk erat kakak kembarnya, ia sama sekali tak mengindahkan teguran dari suaminya itu.

"Oeee... Oeee.... Oeee..." tangis Vano ketika melihat bundanya memeluk pamannya. Sepertinya, ia cemburu kali ini.

Double Rey, mereka tersentak mendengar tangisan itu. Tangisan ke dua Vano yang didengar oleh mereka. Ya, selama ini memang Vano tak pernah menangis. Jika diganggu, ia balas.

Ryan mendengus gusar, lalu mengeratkan dekapannya pada Vano. "Sayang, jangan nangis ya?? Bunda itu bercanda kok. Gak boleh cemburu sama uncle ya, sayang?" ujar Ryan mencoba menenangkan Vano.

Devil in Your (ANGGARANTA)Where stories live. Discover now