AoKaga-1

351 36 13
                                    

Catatan:
Karakter KnB BUKAN milik Author. Typo akan bertebaran dan OOC kemungkinan besar terjadi.

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di rooftop, seorang laki-laki bersurai navy blue tengah tiduran di lantai yang terasa dingin. Karena masih musim semi, panas tidak terlalu menyengat dan hawa sejuk masih terasa. Itu adalah musim terbaik untuk menjadikan rooftop sebagai tempat bolos nomor 1.

Si rambut navy blue menghela nafas panjang. Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi, tapi rasanya dia malas sekali untuk pergi ke kantin. Dia membuka-buka majalah tak beradabnya sebelum merasakan timpukan dari kaleng minuman.

Si surai navy blue alias Aomine, mengusap kepalanya. "Adaw! Sakit tahu!"

"Bodo amat." gerutu suara yang Aomine kenal.

Aomine menoleh dan melihat temannya sejak kelas 1 SMA membawa beberapa onigiri. Teman bersurai merahnya itu menghempaskan dirinya di samping Aomine.

Kagami memberikan sebuah onigiri pada teman mesumnya itu. "Nih!"

"Dih! Ngasih cuma 1, gak niat banget!"

"Masih mending kukasih, Aho!" seru Kagami.

Aomine memutar bola mata dan menyantap onigirinya, begitu pula Kagami. Kagami melirik majalah Aomine dengan pandangan jijik.

"Kenapa kamu suka banget sama majalah begitu, sih?" tanya Kagami yang sampai sekarang masih tidak mengerti kenapa Aomine suka majalah semacam itu, punya banyak lagi.

"Habis gak punya pacar," gumam Aomine. "Hahh... aku pingin punya pacar."

Kagami memutar bola mata. "Kenapa kamu gak pacaran ama fansmu? Mereka pasti ngarep banget tuh."

Aomine melirik Kagami seolah Kagami adalah orang gila. Si surai navy blue menguap lebar-lebar, sama sekali tidak punya niat untuk menutupi kuapannya. "Apa kamu gila? Mereka itu terlalu posesif! Ikh! Gak mau!"

Kagami yang kesal karena bosan mendengar keluhan Aomine setiap hari hanya menghela nafas panjang. "Lalu, bagaimana? Kamu ngeluh terus! Bilangnya gak cocoklah... terlalu posesif lah... Nyadar, dong! Kamu tuh gak kayak Kise yang punya sederet panjang fans yang mau pacaran sama dia! Kamu juga gak kayak Akashi yang bisa pacaran ama siapa aja!"

Aomine cemberut. Kagami hanya menggeleng-geleng melihat temannya. Awalnya dia memang biasa saja ketika temannya mengeluh ingin punya pacar, Kagami juga gitu. 2 tahun menghabiskan kegiatan malam ketika acara ulang tahun sekolah bersama Aomine, dia ingin tahun terakhirnya ini menghabiskan kegiatan malam bersama pacar bukan Aomine.

"Ish! Gak guna kamu!" gerutu Aomine.

Kagami menghela nafas kasar. "Terus, kamu mau aku bantuin gimana?"

"Bantuin aku cari pacar dong!"

Kagami memutar bola mata. "Ya, ya! Entah kucariin pacar. Model banci ato bencong mau?"

Kagami mengaduh ketika Aomine memukulinya. Bukan pukulan keras ketika Aomine latihan bela diri, lebih seperti pukulan bercanda. Namun, pukulan Aomine bercanda atau tidak tetap saja bisa menimbulkan memar yang bertahan selama beberapa hari.

"Yang bener, Baka!"

Kagami mencibir. "Kamu memintaku membantumu, tapi menyebutku Baka?! Mana aku mau?!"

"Iya, iya, Kagami yang baik dan tampan!"

Entah kenapa mendengar Aomine yang berkata dengan nada yang sok diimut-imutkan sukses membuat Kagami merinding. Dia melirik ke arah Aomine dan mendorongnya menjauh dengan ekspresi jijik.

"Gak usah sok imut! Jijik, njir!"

Aomine memutar bola mata. "Bantuin ya?"

Kagami menghela nafas dan mengangguk. "Ok, Aho!"

***

Kagami memainkan bola basket. Dia berdiri menghadap pelatih dan seorang gadis bersurai pink seperti gulali. Kagami meliriknya dari atas sampai bawah. Cantik? Iya. Dia juga punya *ehem* yang besar. Ah! Tipe Aomine.

Si surai merah melirik Aomine yang ada di sebelahnya. Si surai navy blue memandangi gadis itu dengan pandangan... em... tertarik?

"Namaku Momoi Satsuki. Mulai sekarang aku akan menjadi manager klub basket. Yoroshiku!" kata Momoi dengan semangat.

"Semuanya! Ayo kita latihan lagi!" seru sang pelatih.

***

"Kagami! Awas!"

Kagami menoleh kepada Aomine yang meneriakinya dari tepi lapangan. Si surai merah sama sekali tidak mengerti kenapa Aomine menyuruhnya minggir.

BRAK!

Seruan Aomine membuat Kagami terlonjak. "Aw!"

Aomine mencengkeram pergelangan tangannya. Tadi laki-laki itu menahan bola basket yang nyaris mengenai wajah Kagami. Aomine refleks mencoba menangkap bola itu. Namun karena itu pergelangan tangannya terkilir.

"Aho! Kenapa malah maksa begitu?!" omel Kagami.

Aomine meringis sambil mencengkeram pergelangan tangannya. Kagami membawa Aomine dengan tertatih-tatih ke tepi lapangan. Kagami mendorong pelan Aomine hingga laki-laki itu terduduk di bangku logam.

Kagami terdiam sebentar. "Apa yang kamu pikirkan, Baka? Cepat rawat pergelanhan tanganku dulu!" seru Aomine.

Kagami memandangi Aomine yang meringis-ringis menahan sakit. Lalu, dia melirik Momoi yang tengah memandangi mereka dengan khawatir. Sepertinya lebih baik, Kagami memanfaatkan ini untuk mulai mendekatkan Aomine dengan Momoi.

"Momoi-san! Tolong rawat Aomine, ya!"

Si surai pink tersentak. "Baik, Kagami-san."

Kagami melirik Aomine yang memandangi Kagami dengan aneh. Kagami menepuk bahu temannya itu sambil berbisik sebelum ia berlari kembali ke lapangan.

"Semoga berhasil, Ahomine."

to be continued

Terima kasih sudah membaca! Tekan bintang dan berkomentarlah!

Pelukan terima kasih dari semua karakter🤗

See you next chapter!

Spring SeasonWhere stories live. Discover now