MuraHimu-3

205 30 19
                                    

Catatan:
Karakter KnB BUKAN milik Author. Typo akan bertebaran dan OOC kemungkinan terjadi.

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Himuro harus menerima omelan panjang lebar dari Kasamatsu. Dia hanya diam, tidak ada niat membela dirinya. Selain karena kakinya masih agak sakit dia juga malas menanggapi. Kasamatsu akan makin mengomelinya kalau dia membela dirinya sendiri.

"Aku kan tidak fokus," gerutu Himuro. "Berhentilah mengomeliku!"

"Untungnya hanya terkilir!" omel Kasamatsu. "Kalau patah bagaimana?"

"Kamu mendoaiku patah tulang?" tanya Himuro.

"MISALKAN!!!"

Himuro tersenyum puas melihat Kasamatsu yang kesal. Dia mendengar teman sekamarnya menghela nafas kasar dan berbalik, menghadap Himuro yang hanya bisa tersenyum canggung.

"Si titan baik juga padamu."

"Dia hanya kebetulan lewat." gumam Himuro.

Kasamatsu mengerutkan keningnya. "Kebetulan?"

"Kenapa kamu malah bicara tentang dia, sih?" tanya Himuro, mencoba mengganti topik.

Kasamatsu menghela nafas dan kembali ke meja belajarnya. Kayaknya dia mau belajar lagi. Himuro bersandar di papan kepala, memikirkan apa yang akan dia berikan untuk berterima kasih pada Murasakibara yang mau repot-repot menggendongnya.

"Cake."

Himuro mendongak, memandang teman sekamarnya yang masih sibuk dengan buku pelajaran. "Apa?"

"Aku tahu kamu mau ngasih sesuatu untuk titan ungu itu," jawab Kasamatsu. "Menurutku cake cocok. Apalagi kudengar dia suka makanan terutama camilan. Cakemu juga enak. Menurutku dia akan suka."

Himuro terdiam. Memikirkan usul Kasamatsu. Jarang sekali teman sekamarnya yang dila belajar bisa memberikan usul semacam ini.

"Benar! Makasih, Kasamatsu!"

Kasamatsu mengangguk. "Sama-sama."

Senyum jail terulas di wajah Himuro. Laki-laki itu memeluk bantalnya dan menghadap teman sekamarnya yang masih saja belajar, walaupun Kasamatsu tahu bahwa dia tidak belajar semalam saja nilainya akan tetap bagus.

"Bagaimana kamu bisa punya usul untuk masalah seperti ini?" tanya Himuro.

Raut puas terlihat jelas di wajah Himuro ketika Kasamatsu meletakkan pulpen yang ia pegang dan berbalik. Alis pacar Kise itu tertaut.

"Maksudmu?" tanya Kasamatsu.

Himuro menyeringai. "Menurutku, kamu itu orang paling gak peka yang pernah kutemui. Gak pernah bisa memberi usul untuk masalah seperti ini. Kenapa sekarang usulmu bagus?"

Kasamatsu mengerutkan kening. "Insting."

"Insting atau karena kamu pacaran sama Kise?"

Tawa nyaris keluar dari mulut Himuro ketika melihat Kasamatsu merona. Wajahnya merah sekali! "Tidak ada hubungannya sama si alay itu!" gerutu Kasamatsu.

Himuro tertawa, puas menggoda Kasamatsu sampai wajahnya memerah seperti itu. Karena tidak ingin diomeli, Himuro berbaring dan menyelimuti dirinya dengan selimut tebal.

"Aku tidur duluan. Selamat malam, Kasamatsu."

***

1 minggu kemudian.

Spring SeasonWhere stories live. Discover now