MidoTaka-2

199 25 31
                                    

Catatan:
Semua tokoh KnB BUKAN milik Author. Typo akan bertebaran dan OOC kemungkinan besar terjadi.

Mulai konflik (ceilah).

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Takao mengelap meja sambil melamun. Tangan Himuro yang menempuk bahunya membuat Takao tersentak kaget.

"Kenapa?" tanya Takao.

Himuro menghela nafas. "Pudingku... dimakan titan."

"Cuma puding doang." kekeh Takao.

"Itu buat yang dapat shift malam tau!" gerutu Himuro.

Takao berbalik menghadap ke Himuro. "TIDAK! AKU MAU PUDING ITU!"

Himuro memandangi Takao dengan pandangan aneh, seolah melihat anak kecil yang merengek minta dibelikan mainan. Takao yang menyadari pandangan Himuro hanya terkekeh, sama sekali tidak malu walaupun dipandang begitu oleh adik kelasnya.

"Nanti kubuatkan lagi," gumam Himuro. "Jangan merengek gitu napa! Nanti gak ada pelanggan yang mau masuk."

Kening Takao mengerut. Dia memandangi adik kelasnya yang sudah berbalik untuk kembali ke meja kasir. "Kenapa?"

Himuro melirik sebentar sebelum menyengir. "Dikira ada orang gila!"

Perempatan imajiner muncul di dahi Takao. Dia memandang adik kelasnya dengan kesal. "Dasar adek kelas gak tau diri!"

***

Takao membuka pintu kamarnya. Tidak dikunci. Pemikiran yang aneh-aneh memenuhi benak Takao. Bagaimana kalo ada maling? Pembunuh? Buronan? Apa teman sekamarnya ada di dalam? Sudah mati.

Secara langsung, Takao membuat daftar yang akan dia lakukan kalau-kalau yang dipikirannya benar.
1. Maling: teriak
2. Pembunuh: nyerah aja
3. Buronan: telpon polisi

Dengan gemetar, Takao melangkah masuk diam-diam. Gelap. Sepi. Dia menelan ludah dan semakin bergerak maju, berakhir dengan mencium lantai karena tersandung sesuatu yang tampak seperti kotak pizza.

"Apa isinya bom?" batin Takao panik.

Dia menendang kotak hingga terbuka dan menghela nafas ketika hanya melihat serpihan pizza. Takao bangkit berdiri dan menepuk-nepuk celananya yang kotor karena serpihan makanan di lantai. Pandangannya mengarah ke kaleng-kaleng penyok.

Perempatan imajiner muncul di dahi Takao. "Dasar orang itu!"

Dering ponselnya sukses membuat Takao tersentak. Dia melihat nama teman masa kecilnya di layar ponselnya sendiri.

Penggila Vanila Milkshake

Takao mengangkat panggilan teman masa kecilnya yang sekarang jadi kakak kelasnya itu. "Ada apa, Tetsuya?"

"Kazunari-kun, tolong datang ke gedung rekreasi."

Alis Takao terangkat, tanda bahwa dia bingung. "Ada apa, Tetsuya?"

"Datang saja. Ada hubungannya dengan teman sekamarmu."

Takao menghela nafas. "Berikan aku waktu 10 menit."

"Baik."

Takao meletakkan ranselnya di bangku meja belajar dan mengantongi ponselnya. Dia membawa kotak pizza dan kaleng-kaleng dengan susah payah ke ruang pembuangan sampah di lantai bawah asrama. Lalu dia langsung berlari ke gedung rekreasi.

Spring SeasonWhere stories live. Discover now