Kikasa (Kisekasa)-3

280 40 27
                                    

Catatan:
Semua karakter KnB BUKAN milik Author. Selain itu, typo dan OOC kemungkinan besar akan terjadi. Terima kasih.

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kasamatsu memandang si Kuning Narsis yang memandangnya dengan mata berbinar. "Apa kamu gila?"

"Aku tidak gila-ssu," jawab Kise. "Kalo aku gila, jelas aku tidak akan ada di sini-ssu."

Kasamatsu menggeleng-geleng. Sepertinya otak Kise mengalami kerusakan. Dia? Pacaran? Sama Kise? Dih! Kayak gak ada orang lain aja!

"Jadi, Yukio-cchi mau kan?" tanya Kide.

Kasamatsu melirik Kise. "Tentu saja." jawabnya riang.

Kise tampak girang, melompat-lompat kayak orang gila. Kasamatsu membereskan barangnya dan beranjak ke pintu. Laki-laki itu berbalik. "Dalam mimpimu!" serunya sebelum pergi.

***

Keesokan harinya...

Kasamatsu membanting tasnya ke meja paling pojok di cafe langganannya. Dia bersandar di sandaran kursi kayu, memandang Himuro yang tengah berkutat dengan mesin kasir.

Itu adalah cafe di seberang asrama. Cafe yang sering dikunjungi murid Teiko High School. Itu juga karena pemilik cafe ini adalah istri pemilik Teiko High School.

Seperti biasa, Kasamatsu langsung memesan ice americano. Dia meneguk minuman yang baru datang sebelum mulai berkutat dengan buku Biologi. Sudah menjadi kebiasaan Kasamatsu akan datang ke sini untuk belajar. Kadang, dia juga akan menunggu hingga shift Himuro habis dan berjalan pulang bersama.

Namun, sepertinya hari ini berbeda. Sosok bersurai kuning masuk dengan kerumunan gadis yang mengelilinginya. Melihat senyum bodoh itu membuat Kasamatsu refleks memijat pangkal hidungnya.

Himuro yang tengah memberikan pesanan di dekat meja Kasamatsu menghampiri temannya yang tengah belajar itu. "Dia yang dapat peringkat 1 di kelasmu, kan?" tanya Himuro. "Apa dia terkenal?"

"Dia model, prince charming, dan bla bla bla." kata Kasamatsu disertai kuapan.

"Rivalmu, eh?" tanya Himuro.

"Hm, begitulah," jawab Kasamatsu. "Mau tidak mau aku harus peringkat 1 di UTS. Kalau tidak, semester 2 aku tidak akan di sini."

"Semangat, deh! Aku juga gak mau kamu pergi," kata Himuro. "Soalnya aku udah terbuka sama kamu. Yah, selamat belajar!"

Kasamatsu tersenyum dan menepuk bahu Himuro. Himuro mengangguk dan beranjak pergi. Kasamatsu meluruskan kakinya yang terasa kaku, dia hendak kembali belajar sebelum seseorang duduk di depannya.

Kasamatsu mendongak dan memandang Kise yang tersenyum lebar. "Apa?"

"Tawaran yang kemarin." jawab Kise.

"Enggak," kata Kasamatsu. "Pergi sana! Ganggu!"

"Hidoii, Yukio-cchi!" seru Kise sok dramatis.

Kasamatsu memejamkan mata, berusaha menenangkan diri untuk tidak menendang rivalnya itu. Dengan kesal, dia membereskan barang-barangnya dan beranjak ke pintu.

Spring SeasonWhere stories live. Discover now