KiKasa (KiseKasa)-6

256 36 16
                                    

Catatan:
Semua karakter KnB BUKAN milik Author. Typo akan bertebaran dan OOC kemungkinan besar terjadi.

Karena akhir pekan Author entah kenapa semangat nulis. Semoga aja ada yang mau nungguin😁

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

3 bulan berlalu. Waktu memang terlalu cepat bergulir, tidak ada yang menyangka bahwa besok lusa sudah acara Ulang Tahun Sekolah.

Kasamatsu membawa setumpuk berkas menuju ruang OSIS. Semenjak sesi curhatnya dengan Himuro, laki-laki itu berusaha menjauh dari Kise yang entah kenapa malah mengejar-ngejarnya seperti dulu.

Untungnya tugas anggota OSIS membuat dia punya alasan untuk menghindari Kise. Walaupun kadang-kadang dia harus meladeni Kise di kelas dan pulang bersama di hari Rabu dan Jum'at, hari ketika Kise ada jadwal exkul modeling dan busana (percayalah, kebanyakan isinya cewek).

"Hei! Kamu Kasamatsu, kan?!"

Kasamatsu menoleh dan melihat kakak kelas perempuan yang merupakan fans fanatik Kise. "Ada apa, ya, Senpai?"

"Kamu pacar Kise?" tanya perempuan itu dengan nada yang entah kenapa tidak Kasamatsu sukai.

"Iya." jawab Kasamatsu singkat. Dia hanya ingin cepat-cepat ke ruang OSIS sehingga tidak mendapat rentetan omelan dari si ketua OSIS yang kayak setan itu.

"Kapan putus?"

Pertanyaan itu lagi. Sudah sejak sebulan lalu kakak kelas atau teman seangkatan yang merupakan fans Kise menganggunya dan menanyakan hal yang sama.

"Hhh... gak tau." jawab Kasamatsu asal.

"Gak sopan banget!"

"Senpai, aku harus ke ruang OSIS sekarang," kata Kasamatsu. "Kalau Senpai masih menghalangiku, aku akan bilang pada Akashi-senpai kalau Senpai mencegatku hingga aku terlambat datang."

Kasamatsu tidak bisa menahan senyum puas kala melihat wajah kakak kelas itu memucat. Tidak ada yang mau berurusan dengan ketua OSIS absolut yang kayak setan itu. Cuma Kuroko doang yang mau deket-deket sih.

Kakak kelas perempuan itu berlari pergi. Kasamatsu melangkah lebar-lebar, berusaha secepat mungkin tiba di ruang OSIS.

Begitu membuka pintu ruang OSIS, Kasamatsu disambut dengan Akashi yang melipat lengannya di depan dada dan tersenyum manis (baca: mengerikan).

"Kenapa terlambat, Kasamatsu?"

"Dicegat kakak kelas." jawab Kasamatsu pelan.

"Lagi?!" gerutu Akashi.

Laki-laki bersurai baby blue bersandar di sekat yang membagi dua ruang OSIS. "Mau bagaimana lagi, Akashi-kun? Itu konsekuensi jadi pacar model kayak Kise."

Akashi mengerutkan kening dan menghela nafas. "Cepat selesaikan tugasmu."

Kasamatsu buru-buru ke mejanya, memperhatikan Akashi yang sudah melangkah ke bagian tim inti. Dia memandangi mangkuk sekali pakai di mejanya. Ada juga minuman vitamin.

"Hadiah dari Kise," jawab Kuroko. "Apa kamu tahu? Dia sampai mengikuti teman sekamarmu, walaupun akhirnya kena hantam sama anak kelas 1 yang besarnya kayak titan itu."

"Himuro?" tanya Kasamatsu memastikan.

Kuroko mengangguk. "Aku harus minta maaf pada Himuro." batin Kasamatsu.

"Makan saja dulu," kata Kuroko. "Ah! Laporanmu bagus! Jangan lupa bersenang-senang di acara Ulang Tahun Sekolah!"

Kasamatsu mengangguk. Dia memandangi punggung kecil Kuroko yang menghilang di balik sekat. Karena lapar, Kasamatsu meletakkan arsip di pinggir dan membuka bungkusan makanan yang diberikan kise.

Nikujaga.

Kasamatsu tersenyum. "Itu kenapa si Kise sampai menanyai Himuro, ya."

Kasamatsu menyantap makanan kesukaannya itu. Entah kenapa dia tidak bisa berhenti tersenyum bahkan setelah ia menghabiskan makanan dan minuman vitaminnya itu.

Ponselnya berdenting tanda bahwa ada pesan masuk. Karena penasaran, laki-laki bersurai hitam itu mengecek pesan yang baru masuk.

Kise
|Gimana makanannya?
|Semoga Yukio-cchi suka!
|Jaga kesehatan, ya, Yukio-cchi
|Jangan sampai sakit ketika ulang tahun sekolah, kan kita udah janji liat bunga sakura sama-sama
|Ngomong-ngomong, aku rindu Yukio-cchi

Entah kenapa Kasamatsu jadi membayangkan wajah Kise. Ok, sekarang bukan saatnya untuk hal semacam ini. Akashi bisa ngamuk dan melempari gunting miliknya kalau tahu Kasamatsu malah bergalau ria bukannya mengerjakan arsip yang harus selesai besok.

***

Keesokan harinya, Kasamatsu berbaring menghadap ke jendela. Dia menikmati pemandangan langit yang begitu indah. Bintang-bintang bertaburan layaknya serpihan permata di langit malam yang gelap. Bulan bertengger dengan indah, tampak anggun di atas sana.

Hari itu, Himuro tampak lesu. Kasamatsu yang bertanya hanya diacuhkan. Sebenarnya itu membuat Kasamatsu penasaran, tapi dia percaya bahwa Himuro akan menceritakannya ketika laki-laki itu siap.

Pikiran Kasamatsu melayang pada kesepakatan Pacar Palsu Selama 3 bulan itu. 3 bulan sudah lewat, besok akan jadi hari terakhirnya memakai status 'Pacar Kise'. Entah kenapa, memikirkannya saja membuat Kasamatsu ingin menangis. Dadanya terasa sesak setiap kali mengingat bahwa besok dia dan Kise hanya akan menjadi teman sekelas sekaligus rival.

Kasamatsu bingung pada perasaannya sendiri. Kata Himuro itu yang namanya jatuh cinta. Tapi, apa itu benar?

"Sudahlah, Kasamatsu. Besok kamu akan sibuk. Tidur saja daripada memikirkan hal tidak penting begini."

***

Keesokan harinya, Kasamatsu memenuhi janjinya dengan Kise. Keduanya melihat-lihat bunga sakura mekar. Mereka juga menyempatkan makan makanan kesuka Kise, Sup bawang Prancis.

Lalu, matahari mulai terbenam. Keduanya berdiri berhadapan di lorong menuju aula, tempat Akashi akan berpidato untuk penutupan acara Ulang Tahun Sekolah (walaupun masih ada acara lagi setelahnya).

Kasamatsu bersandar di dinding, bersedekap dan memandang Kise yang entah kenapa sering melamun hari ini. "Eto... jadi... kita... um... selesai?" tanya Kasamatsu pelan.

"Apa aku boleh egois saat ini aja-ssu?" tanya Kise.

"Kamu kenapa?" tanya Kasamatsu. "Sedari tadi kamu melamun. Sekarang kamu malah menunduk. Ada apa?"

Kise mengadahkan wajahnya. Kasamatsu melongo melihat wajah laki-laki depannya yang memerah. "Aku ingin egois saat ini-ssu. Aku masih ingin bersama Yukio-cchi. Tapi, Yukio-cchi pasti ingin selesai."

"Kata-" Ucapan Kasamatsu terpotong oleh suara Akashi yang menggema.

"Kepada para murid Teiko High School, tolong datang ke aula sekarang juga. Terima kasih."

Kise membuang mukanya. "Ayo ke aula. Kita bicarakan nanti, ya, Yukio-cchi."

not the end

Next: MuraHimu

Terima kasih sudah membaca. Tekan bintang dan berkomenlah bila ada yang ingin disampaikan.

Pelukan terima kasih dari semua karakter🤗

See you next chapter🙋‍♀️

ps: kl author lagi mood bakal up lagi (ada yg mau nungguin?)

Spring SeasonWhere stories live. Discover now