MuraHimu-1

285 31 24
                                    

Catatan:
Karakter KnB BUKAN milik Author. Typo akan bertebaran. OOC kemungkinan besar terjadi.

New couple!

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Himuro berjalan menyusuri tangga asrama yang lenggang. Langit masih gelap, matahari belum mau menampakkan dirinya. Himuro bangun pagi-pagi untuk mengecek puding yang dia buat kemarin sebelum dia tidur. Niatnya dia akan membawa puding itu ke cafe, membagikannya ke teman-teman satu shift dengannya karena dia sudah berjanji.

Himuro masuk ke dapur di gedung penghubung. Karena gelap, dia meraba-raba dinding mencari saklar lampu. Setelah menemukannya, dia langsung menyalakan lampu.

Himuro menghampiri kulkas berpintu ganda dan membukanya. Senyumnya menudar ketika melihat pudding yang di buat hanya tinggal setengahnya. Himuro masih ingat jelas bahwa dia membuat 12 puding dan sekarang tinggal 6.

Himuro menghela nafas. "Kalau begini, pasti akan ada yang tidak kebagian."

Pandangan Himuro tertuju pada tumpukan gelas bekas puding di tempat cuci. "Aduh! Terpaksa baru bisa kuberi besok deh."

"Pudingnya enak."

Himuro menoleh ke arah pintu. Sosok kelebihan tinggu dengan rambut ungu yang menutupi wajahnya. Laki-lqki bersurai hitam itu ingin sekali mengomel, namun dia tidak tahu harus bilang apa dan hanya terdiam. Menelan kemarahannya sendiri.

"Aku memujimu, loh." kata laki-laki itu.

"Aku tidak tersanjung dipuji oleh cowok yang memakan puding untuk teman satu shiftku." gerutu Himuro.

"Muro-chin, kan, bisa buat lagi."

Himuro mengerutkan kening. "Muro-chin?"

"Namamu Himuro Tatsuya, kan?" tanya cowok yang baru Himuro ingat namanya Murasakibara Atsushi. "Wakil ketua kelas 1-2."

Pikiran Himuro melayang kemana-mana. Sebenarnya dia berpikir kalo cowok itu stalker, tapi Himuro tidak populer. Dia tidak seperti Kise yang dikenal seantero sekolah.

"Kenapa kamu bisa tahu?"

"Muro-chin pernah mengembalikan bukuku." jawab Murasakibara.

Himuro memiringkan kepalanya, mencoba mengingat-ingat kejadian dimana ia mengembalikan buku si titan rakus di depannya. "Masa?"

"Muro-chin juga pernah memberiku kukis."

"Kukis? Ah! Kukis hasil klub memasak ya?"

Murasakibara mengangguk. "Kukis buatan Muro-chin enak."

Himuro tidak bisa menahan senyumnya. Walaupun dia kesal titan ini memakan pudingnya, tapi dia senang ketika masakannya dipuji. "Ah! Itu bukan buatanku saja. Kasamatsu juga membantu, kok."

"Oh! Calon pacarnya Kise-chin." gumam Murasakibara.

"Hah?!" seru Himuro. "Calon pacarnya Kise?!"

Muraskibara membelalak. Dia menutup mulutnya dengan kedua tangan dan menggeleng. Sepertinya dia keceplosan.

Entah kenapa Himuro tertarik. Dia tidak bisa membayangkan si gila belajar kayak Kasamatsu mau berpacaran dengan cowok populer seperti Kise. Himuro tahu bahwa tipe Kasamatsu berbanding terbalik dengan Kise.

Himuro masih ingat saat dia berhasil memaksa Kasamatsu memberi tipe orang dia suka. Orang yang pendiam, lembut, dewasa, pintar, anggun, dan ramah. Itu bukan Kise banget, kan?

Spring SeasonWhere stories live. Discover now