Kikasa (KiseKasa)-2

348 42 54
                                    

Catatan:
Semua karakter KnB jelas BUKAN milik Author. Selain itu, typo kemungkinan besar ada di mana-mana dan OOC kemungkinan besar terjadi.

Sekian. Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Waktu berjalan begitu cepat. Sudah saatnya peringkat sementara kelas diumumkan. Di SMP, Kasamatsu selalu berada di peringkat 1. Itu sebelum ia sekelas dengan bocah kuning alay yang selalu mengganggunya. Belum pernah Kasamatsu sekhawatir ini, biasanya ia selalu percaya diri bahwa dia akan mendapat peringkat 1.

Apakah ini yang namanya perasaan takut kalah? Baru pertama kali Kasamatsu menganggap seseorang sebagai rival.

Wali kelas 1-1, Hyuuga-sensei, sudah membawa selembar kertas yang berisi daftar murid sesuai peringkat. Kasamatsu memainkan jemarinya, suatu kebiasaan kala ia gugup.

"Sensei akan bacakan dari peringkat bawah," kata Hyuuga-sensei yang sukses menambah kegugupan Kasamatsu. "Tolong ingat bahwa ini adalah peringkat sementara. Semuanya bisa berubah. Jangan terlalu senang dan jangan terlalu sedih."

Hyuuga-sensei membacakan peringkat sementara tersebut. Sampai tinggal Kasamatsu dan Kise yang belum di sebut. Kasamatsu menelan ludah. Dia tahu bahwa hasil peringkat sementara ini tetap akan diberikan ke orang tua. Dia sudah tidak bisa membayangkan seberapa marahnya Mamanya kalau mengetahui peringkat anaknya turun.

"Peringkat dua diraih oleh Kasamatsu Yukio," baca Hyuuga-sensei. "Selamat, Kise! Walaupun kamu kerjanya tidur terus, tapi kamu dapat peringkat 1. Jangan terlalu senang ya!"

Layaknya petir di siang bolong, Kasamatsu tidak tahu berekspresi apa. Bagi orang normal, peringkat 2 sudah menjadi kebanggan. Bagi orang normal, bukan baginya. Yah, sepertinya dia harus menerima omelan tak berkesudahan dari Mamanya.

"Nasib... Nasib... Buruk amat nasibku..." batin Kasamatsu.

***

Sesuai perkiraan, malamnya Mamanya menelepon. Karena tidak mau menganggu Himuro yang sedang mengerjakan PR, Kasamatsu memilih untuk menuju taman di bagian depan area asrama.

Dia duduk di sebuah kursi taman, menggigil karena permukaan kursi yang dingin. Kasamatsu mengangkat telepon sambil merapatkan jaketnya, walaupun tidak berguna karena dia masih mengigil juga.

"Halo, Ma." sapanya pelan.

Suara Mama yang terdengar seperti menahan kesal terdengar. "Coba tebak apa yang Mama dapatkan siang ini?" tanya Mamanya datar.

Kasamatsu menelan ludah. Dia tahu pasti apa yang Mamanya dapatkan sampai dia ditelepon seperti ini. "Um... Peringkat sementara." gumamnya.

"Dan apa kamu tahu apa hasilnya?" tanya Mamanya.

Mendengar suara Mamanya yang semakin dingin itu, membuat Kasamatsu refleks menggigit bibir. "Peringkat 2." bisiknya.

"Benar," sahut Mama. "Bisa tolong jelaskan hal tersebut, Yukio?"

Inilah pertanyaan yang tidak Kasamatsu suka. Dia tidak tahu apa yang berbeda darinya. Dia tidak merasa merubah gaya belajarnya. Dia juga tidak mengurangi waktu belajarnya. Tapi, kenapa nilainya bisa menurun?

"Yukio! Jelaskan kenapa kamu bisa mendapat peringkat 2?!" seru Mama. "Apa kamu merubah gaya belajar? Atau kamu mengurangi waktu belajarmu?!"

Spring SeasonWhere stories live. Discover now