02

407 137 198
                                    

Warning Mature!!
🌚🌚
.

.

.

Di dalam kehidupan ini, seseorang harus bisa mencari kenyamanan yang nantinya tidak mencelakakan diri sendiri. Namun beberapa orang harus memilih hal menyimpang demi memenuhi tingkat kenyamanannya, hingga berjurung kesalahan. Hera telah mengakui beberapa kesalahan yang sudah ia lakukan selama tinggal bersama Jimin. Sebab dihati lainnya ia juga mengakui Taehyung, seseorang yang sudah menempati hatinya, seseorang yang sudah menarik hatinya hampir satu tahun terakhir ini. Memang ini sangat tidak masuk akal dan tentu gila. Salahkah jika ia menuruti perasaan hatinya?

"Tae......" merasakan hembusan nafas Taehyung yang memasuki celah-celah lehernya, begitu hangat. Gesekan ujung hidung mancung milik Taehyung mampu menaikkan libidonya. Ia terus mendongak keatas memberi jalan agar Taehyung bisa menjelajahi seluruh inci kulit lehernya.

Sejenak menghentikan aktivitasnya. Menatap mata Hera yang terlihat sayu, tangannya mulai menyelipkan anak rambut yang menganggu wajah Hera. "Sayang kita lakukan lebih dari ini ya..." ia kembali mengecupi leher Hera.

Jika saja bisa, maka Hera akan lari sekencang mungkin meninggalkan kegilaannya bersama Taehyung, namun sayang tubuh dan hati lainnya masih ingin tetap melanjutkan aktivitas panas ini. Satu gigitan dari Taehyung berhasil membuatnya merasakan sesuatu yang seakan membawanya menuju awan. Ya-- Ia sangat sulit menolak semua ini. "Tae jangan tinggalkan bekasnya." ingatnya.

Mau bagaimanapun dunia tetap menganggapnya sebagai milik Jimin. Entah seberapa benci dunia saat ini melihatnya menikmati sentuhan dari lelaki lain, tetapi ia tetap akan mengabaikan semua itu. Karena hanya ia yang akan membawa sampai mana dirinya akan bertindak. "Taeh....." ucapnya sensual. Persetanan, ia akan mengabaikan apapun saat ini. Sedang Taehyung mengeluarkan smriknya.

Tanpa aba-aba Taehyung langsung membawanya duduk diatas meja makan, serangan tiba-tiba dari Taehyung mampu membuatnya melotot. Ia tidak bisa menolak semua lumatan dari bibir Taehyung, begitu kasar dan menuntut. Entah bagaimana alurnya, Taehyung telah berhasil membuang kemejanya hingga meninggalkan bra hitam yang masih melekat. Tangan Taehyung mulai menelusuri area dadanya dan berakhir memberi remasan kasar, membuat Hera spontan memukul perut Taehyung. "Kau curang Tae..." kesalnya

"Yak sakit perutku." sambatnya sembari memegang bekas tonjokan dari Hera.

"Kau sudah berhasil membuka kemejaku tetapi pakaianmu masih utuh."

Taehyung menyapu singkat bibir Hera, "Lakukan tugasmu..." jawabnya sensual.

Hera segera membatu Taehyung melepaskan kaos putihnya kemudian membuangnya asal. Tangannya mulai menelusuri bentuk perut Taehyung, memang tidak sebagus milik Jimin. Tetapi nyatanya mampu membuatnya merasa puas. Ia menarik tubuh Taehyung agar lebih dekat ia rangkul. Kembali menyatukan bibir mereka, merasakan lumatan luar biasa yang diciptakan bersama.

"Kita lakukan sekarang." ucap Taehyung dicelah-celah ciumannya.

"Tae ini salah" ucapnya lirih, kedua tangannya meremas sisi meja. Ia memang ingin melanjutkan semua ini tetapi entah kenapa disisi lain ia menyadari jika perbuatannya ini salah. Barangkali ingin menghentikan semuanya.

Taehyung mengangkat rahang Hera, menatapnya tajam. "Ia kita tahu itu!"

Tangan Taehyung kembali bermain. Mengusap pinggang Hera hingga berakhir diperut, usapannya begitu lembut membuat bulu kuduk Hera berdiri dan rasa aneh mulai menguasai tubuhnya. Ia tidak tahan lagi, mendongak keatas sembari memejamkan matanya. Ya- rasa geli yang mampu menaikkan hasratnya.

Destruction of Life [M]Where stories live. Discover now