«Perjodohah»

701 58 0
                                    

Don't like don't read≈






3 Minggu kemudian!

Sudah tiga Minggu semenjak kejadian Hotaru dan Sari yang menjebak mereka di sebuah club malam, dan Hinata yang hampir di perkosa oleh Yahiko yang tengah mabuk pada saat itu. Setelah kejadian itu pula, kedua gadis yang merupakan mantan teman kelas mereka saat SMA, tak lagi pernah menampakan dirinya.

Temari dan Sakura juga sudah beberapa kali mengunjungi rumah Hotaru dan Sari untuk meminta penjelasan kedua gadis itu, namun hanya seorang pelayan saja yang selalu menyambut mereka. Ketika mereka bertanya keberadaan Hotaru para pelayan itu hanya menjawab jika 'nona muda' mereka sedang mengunjungi rumah neneknya untuk beberapa hari, sedangkan pelayan di rumah Sari mengatakan jika gadis itu telah pindah keluar negeri untuk berkuliah di sana.

Entah itu benar apa tidak, tetapi mereka mulai berhenti mengunjungi rumah kedua gadis itu dan mencoba melupakan masalah club malam tersebut, karena sekarang masalah mereka tentang keempat lelaki aneh itu semakin rumit.

Keempat lelaki itu malah semakin sering berkunjung kerumah mereka, dan perjuangan untuk mendapatkan barang bukti di club malam tersebut terasa sia-sia bagi keempat gadis bersahabat itu. Mereka tak tahu pelet apa yang digunakan keempat lelaki itu sehingga membuat kedua orangtua mereka lebih mempercayai ucapannya di banding anak kandung mereka sendiri.

***

Sore hari ini Sakura dan ketiga sahabatnya sedang berada di sebuah Cafe yang berjarak lumayan jauh dari tempat mereka tinggal. Bukan tanpa alasan mereka lebih memilih Cafe ini, selain karena menu makanannya yang sangat lezat, Cafe ini juga memiliki fasilitas outdoor yang di kelilingi oleh taman bunga.

Tetapi karena sekarang cuacanya sedang panas, membuat keempat gadis itu lebih memilih berada di dalam Cafe. Dan saat ini posisi meja yang mereka tempati ada di barisan kedua yang bersebalahan langsung dengan jendela, membuat keempat gadis itu dapat melihat pemandangan bunga dengan banyak warna yang sedang bermekaran di balik kaca.

Ino menarik nafasnya panjang, dan menghembusnya secara perlahan "Hari yang sangat cerah," ucapnya.

Temari mengangkat sebelah alisnya, tanpa diberitahu pun mereka sudah tahu jika kecil kemungkinan akan turun hujan pada hari ini. "Bagaimana jika kita berjalan-jalan di taman setelah ini," usul Sakura.

Helaan nafas lelah kembali keluar dari bibir tipis gadis Yamanaka itu, "sejujurnya itu adalah ide yang buruk, aku tak suka berjalan di bawah teriknya matahari dengan pakaian terbuka seperti ini, hal itu bisa membuat kulitku terbakar dan belang," Ino menjeda kalimatnya, gadis itu meminum es lemon miliknya saat tenggorokannya terasa kering.

"Tetapi, aku juga tak mungkin memakai pakaian musim dingin pada musim panas seperti ini, bisa-bisa aku akan mati kepanasan jika benar-benar melakukannya,"  Sakura merotasikan kedua bola mata hijaunya saat mendengar celoteh Ino yang sangat berlebihan menurutnya.

Brak!!

Temari menggebrak meja dengan kedua tangannya, membuat ketiga sahabatnya terkejut. "Kalau begitu solusi yang tepat untuk mu adalah, tetap berada di sini dan tak perlu ikut," Ino menekuk wajahnya, solusi macam apa itu?, Ia membuka bibirnya hendak memberi bantahan tetapi-

"Sampai jumpa!," Pekik Sakura saat hendak membuka pintu Cafe, seraya melambaikan satu tangannya ke arah Ino.

Gadis bermanik Aquamarine itu sweatdrop, tak ada yang mendengar bantahannya, setelah ketiga sahabatnya menaruh beberapa lembar uang di atas meja, mereka langsung beranjak dari tempat duduk dan meninggalkannya sendirian. "Chotto!!,"

***

"Hehh?~, Kenapa kau menyusul kami?," Dengan sengaja Sakura menyenggol lengan Ino membuat sang empunya mendelik tak suka.

𝐅𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞Where stories live. Discover now