part 44

392 53 0
                                    

Don't like don't read≈

DOLL HOUSE CAFE

Sinar panas matahari masih setia menyinari bumi hingga siang hari menggantikan pagi. Dan di sinilah kesembilan remaja itu sekarang, di salah satu cafe feminim dengan banyaknya boneka Teddy bear berbeda warna dan juga ukuran. 

Seperti yang di katakan Hinata pagi tadi, Sasuke uchiha, memboking cafe ini untuk merayakan ulang tahun salah satu sahabatnya, yaitu sakura.

Sebenarnya Sasuke ingin mencari cafe outdoor agar mereka bisa melihat pohon sakura yang sedang bermekaran, tetapi Ino menolaknya dengan alasan yang tak jelas. Karena menurut Sasuke, Ino lebih mengerti sakura, dengan sangat terpaksa pemuda itu menuruti ucapannya.

Ingat!, Sasuke melakukan ini semua demi Sakura.

Shikamaru menggelar sebuah karpet bulu berwarna putih, dari hadapan pintu masuk hingga ke sebuah sangkar burung besar dengan sofa baby pink yang di penuhi oleh boneka Teddy bear di dalamnya.
Sedangkan kekasihnya, Temari yang menabur kelopak bunga di atas permukaan karpet tersebut.

"Naruto-kun pelan-pelan saja" wanita musim dingin itu berucap dengan memandang khawatir sang suami yang sedang memasang rangkaian bunga di permukaan samping sangkar burungnya.

Naruto menatap Hinata dari atas tangga dengan senyum lima jarinya, seolah mengatakan jangan menghawatirkan nya. 

Jika Naruto yang memasang rangkaian bunganya, Sai Shimura mendapat tugas untuk memasang lampu Tumblr.
Sedangkan Ino, gadis musim panas itu sedang menyusun ulang dimana letak boneka Teddy bear yang menurutnya tidak cocok, sekalian ia juga akan menyusun kado yang akan di berikan kepada sakura.

Semua meja lain yang berada di cafe tersebut juga sudah di susun rapi oleh Tenten. Tak lupa, gadis keturunan China itu juga menghias mejanya.
Temari menaburi bunga sisa yang ia punya di atas meja kaca yang berhadapan dengan sofa baby pink.

Semuanya berkumpul di bagian tengah cafe, saat tugas mereka telah selesai
"Ternyata, hanya menghias cafe seperti ini membutuhkan waktu yang lama" Keluh Ino.

Naruto menutup satu persatu tirai di jendela cafe, menghalangi cahaya yang ingin masuk ke dalamnya. Ino dan Tenten berbinar, menatap takjub sangkar burung besar yang telah di hiasi oleh Naruto dan Sai.

***

Tokyo internasional university

Sedangkan itu, sebuah decakan keluar dari celah bibir mungil seorang gadis musim semi. Wajah cantiknya juga tampak tertekuk, menandakan gadis itu benar-benar sedang kesal.

Bayangkan saja!, Sejak pagi sampai siang ia mencari para sahabatnya tetapi selalu tak bertemu dengan mereka. Sakura juga sudah dua kali mengunjungi kelas mereka, dan kakinya terasa pegal sekarang karena terlalu banyak berjalan.

Sebenarnya sakura ingin bertanya pada Tenten, tetapi gadis itu sama saja. Semua sahabatnya seperti hilang di telan bumi. "Apa mereka telah pulang duluan?, tak biasanya mereka meninggalkan ku. Tetapi tadi pagi saja mereka Meninggalkan ku!" Gerutu sakura seorang diri.

Ia meronggoh ransel nya, mencari keberadaan ponselnya di dalam sana. Setelah menemukan benda pipih tersebut, langsung saja sakura mencari kontak seseorang.

Ia menaruh ponselnya itu di samping telinga, namun decakan kembali keluar dari bibirnya saat ia mendengar suara operator yang berbicara. Sakura tak menyerah, ia mencoba sekali lagi tetapi hasilnya tetap sama.

Gadis itu menghela nafas pasrah "sebaiknya aku pulang saja, siapa tahu mereka memang sudah pulang duluan" sakura berdiri dari duduknya, beranjak keluar dari kantin kampusnya.

𝐅𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞Where stories live. Discover now