40; empat puluh

1.2K 204 10
                                    

•••







Ketika sampai di depan rumah Jaemin, keduanya sama-sama membisu.

Rumah itu terlihat sepi, tidak berpenghuni. Namun pagarnya terbuka lebar. Yeji tidak mengatakan apapun. Dia membiarkan Luna menerka-nerka sampai paham sendiri.

“Nana pindah kemana, sih? Kenapa Nana nggak bilang sama gue..” Luna menangis. Dia tidak ingin mempercayai kata hatinya karena kemarin Jaemin baik-baik saja.






Yeji kembali mengajak Luna untuk masuk ke dalam mobilnya. Dan mengantarnya ke tempat dimana.. Dia bisa bertemu dengan Jaemin.





Iya, pertahanannya runtuh ketika dia diantar masuk ke sebuah makam yang dulu, pernah sekali dia kunjungi; untuk bertemu Bundanya Nana.

Luna masih ingat dengan jelas dimana letak rumah Bunda. Dan sekarang, Jaemin membangun rumah yang sama di sebelahnya.
















Luna berjalan mendekat, melihat beberapa orang berkerumun, gantian menabur bunga.

Lalu Kak Jaehyun menyambut kedatangan Luna. Dia memasangkan sebuah selendang hitam, karena Luna memakai pakaian lengan pendek dan berwarna abu-abu.















Tidak.

Tidak ada satupun yang berbicara.




•••

Mortem [ ✓ ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora