33; tiga puluh tiga

1K 208 3
                                    

•••




Jaemin benar-benar membutuhkan seseorang karena dia sedang tidak terkendali.

Dia merobek gorden, memecahkan kaca, mengobrak-abrik kamar, menyakiti diri sendiri dengan berbagai cara; menggurat tangan dengan silet, membenturkan kepala ke pintu, minum banyak obat tidur, berbarengan dengan itu, dia minum segelas alkohol.

Tapi dia tidak mengantuk, dia tidak mabuk. Dia tidak merasa sakit walau darah mengalir dari kedua tangannya.










Dia ingin menemui Luna, sekali saja. Dia berjanji akan menceritakan semuanya. Jaemin bersumpah tidak akan menutup-nutupi apapun lagi dari Luna karena itu hanya membuatnya tersiksa, tidak ada yang memahami batinnya terluka seperti apa.



















“Bang, ada Luna?”

“Dia lagi ke mall.”

“Malem-malem gini? Sama siapa? Kok dia berani?”

“Sama cowok, yang mukanya rada cina gitu. Dari sore, sih, tapi jam segini belum balik.”














Mana ucapannya tentang 'butuh waktu sendiri?'




Dia justru menghabiskan masa istirahatnya bersama laki-laki lain.




Sedangkan hubungannya dengan Jaemin sama sekali belum berakhir.









•••

Mortem [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang