28; dua puluh delapan

1K 194 0
                                    

•••



Luna mendengar kalau Jaemin kembali bermasalah, bahkan kali ini bersangkutan dengan guru agama. Tak tanggung-tanggung, dia melewati ruang konseling dan langsung masuk ruang kepala sekolah.

Ini bodoh, tapi Luna memutuskan untuk bolos pelajaran dan menunggu di koridor. Dia juga ditemani Renjun. Lelaki itu bebas dengan alasan mengurus proposal untuk pelengseran staf osis.

“Nana!” Teriak Luna ketika melihat Jaemin keluar sendirian dengan pakaian yang berantakan. Apa yang terjadi di dalam?

“Benerin dulu bajunya,” Luna cepat-cepat memasang tiga kancing yang terlepas entah karena apa.

“Kamu kenapa lagi?”

“Kok nanyanya kayak gitu? Kamu capek, ya? Kamu capek denger aku kena masalah tiap hari?” Tanya Jaemin beruntun. Membuat Luna terkejut bukan main. Padahal maksudnya dia khawatir.

“Aku disuruh buka baju, aku dipukulin.”

“Nggak mungkin.” Renjun tiba-tiba bersuara.

“Lo tau apa, anjing?!” Jaemin mengangkat dagunya.

“Gue tau lo sedih, lo sakit, lo pengen diperhatiin sama orang. Tapi nggak gini caranya. Lo nggak bisa nuduh guru sembarangan.” Terang Renjun terdengar emosi.

Sejurus kemudian, Jaemin dan Renjun berkelahi fisik. Bahkan Jaemin hampir mendorong Renjun dari lantai dua, andai Luna tidak berteriak histeris.

Gadis yang berusaha melerai itu justru terkena tamparan keras dari Jaemin.



























•••

Mortem [ ✓ ]Where stories live. Discover now