18; delapan belas

1.2K 228 16
                                    

•••





“Kamu kenapa? Na? Ngomong..”

Jaemin menggeleng. Dia terlihat benar-benar ketakutan dan.. dia terlihat sangat menyedihkan. Matanya membengkak, dia banyak menangis. Tubuhnya juga semakin kurus.

Jika sekali lagi dia berkata tidak apa-apa, maka dia adalah pembohong terburuk di alam semesta.



“Aku udah tau sebagian dari Jeno soal semalem. Tapi kamu kan nggak ikut minum, Na,”

“Aku, Aku—” Jaemin gugup.

Rasanya sulit untuk berbicara. Dia ingin menjelaskan bahwa dia terlambat membersihkan semuanya. Jaemin terlambat mengelap lantai dan membuang pecahan kaca bekas botol alkohol, dia juga lupa mengganti pakaiannya padahal semalam, Jisung tidak sengaja menyiramnya dengan air minuman itu.

Baunya yang menempel, lagi-lagi membuat Jaemin menjadi yang tertuduh.

Luna membiarkan Jaemin menarik nafas, supaya lebih tenang.

“Aku nggak papa.” Justru, kalimat bohong seperti itu yang terus-menerus keluar dari mulutnya.



















Apanya yang baik-baik saja?

Guratan di tangan yang semakin banyak? Atau lebam di dekat mata? Atau tubuh yang semakin kurus dan emosi yang tidak pernah bisa terkontrol?

Mana yang membuktikan bahwa Jaemin dalam keadaan baik-baik saja?














•••

Mortem [ ✓ ]Where stories live. Discover now