07; tujuh

1.5K 285 68
                                    

•••


















“Woy, lo belum bayar dari bulan bulan lalu!” Nancy tiba-tiba datang dan menggebrak meja Jaemin.

Jaemin yang sedang duduk melamun mendadak terhentak. Jantungnya berdegup kencang, dia benar-benar terkejut.

“Bisa nggak lo nagihnya yang sopan? Beradab dikit.” Jaemin mengusap-usap dadanya.

“Sopan? Lo udah nunggak berapa bulan coba? Dari awal semester!” Nancy membentak.

Tubuh Jaemin tiba-tiba lemas.  Ketika suara tinggi masuk ke telinganya, sekujur tubuhnya mendadak lemah. Dia tidak tahu kenapa hal itu bisa terjadi. Tapi itu rutin, terjadi setiap hari di rumahnya.

“Oke-oke, gue bayar besok. Tapi lo bisa nggak ngomongnya pelan-pelan? Lo bikin gue pusing,” Jaemin merapatkan kedua matanya. Sambil menyisir rambut menggunakam tangan.

“Ngomong pelan-pelan sama orang budeg kayak lo? Percuma dong," Nancy mendorong kencang pundak Jaemin sambil tertawa—dengan maksud meledek.

Sejurus kemudian, Jaemin berdiri tegak. Mendadak keduanya menjadi pusat perhatian. Bahkan, Jeno yang tadinya asik bermain game online menghentikan sementara aktifitasnya.

“Budeg? Sekali lagi lo ngomong,” Jaemin mengangkat dagunya.

“Budeg! Kere! Gaya sok asik, bayar uang kas aja nggak mampu.” Nancy yang tidak ada rasa takut sama sekali justru sengaja memanaskan suasana.

“Anjing!” Jaemin mengumpat.

“Emang dari jaman SMP lo tuh udah kere, jarang jajan, bawa bekel terus dari rumah.”

“Denger ya, lo nggak pernah ngerasain gue jadi lo nggak usah sok tau! Pantes aja dari dulu nggak ada cowok yang mau sama lo, kelakuan kayak setan.” Jaemin mengeluarkan apa yang ada dalam batinnya.

“Ya mending gue nggak punya cowok. Daripada lo? Nggak punya Ibu.”

Tangan kanan Jaemin terangkat, namun lekas tertahan oleh Jeno.

“Cewek, Na, cewek.” Tutur Jeno berulang kali.

Jaemin terduduk lesu. Sedang Nancy merasa puas seolah dia memenangkan suatu perdebatan. Dengan sombongnya, dia tetap berdiri di sebelah bangku Jaemin sambil tersenyum bangga.



“Pergi lo, sebelum gue pukul.” Bentak Jaemin, kemudian mengacak pelan rambutnya, menunduk.























•••

Mortem [ ✓ ]Where stories live. Discover now