Aku mengajaknya kerumahku

12.8K 16 1
                                    

Aku mengajaknya kerumahku

 

Tiba-tiba ponsel Fika berdering.

“Hallo.. iya ibu ada apa... aku baik-baik saja ibu...aku tak apa-apa.. aku pulang nanti saja ibu, aku seneng banget hari ini. hehehe.. nanti aku ceritakan... iya bu aku memang sangat terlihat senang... iya bu aku jaga diri baik-baik..... aku juga sayang ibu.. da ibu...” Fika menutup telfonnya.

“Siapa Fika, ibumu ya?

“Iya itu ibuku, ibuku yang paling aku sayang didunia ini. hehhee..” Fika tersenyum kearah Fiki.

“Hanya ibumu?”

“Iya aku sayang dengan Ibu dan ayahku.”

“Hanya mereka?” Tanya Fiki.

“Tapi sekarang ada seseorang lagi yang aku sayang, untuk hari ini dan selamanya.”

“Siapa itu?”

“Namanya itu F.I.K.I. hehehehhe...” jawab Fika sambil mengayun-ayunkan kakinya dan tersenyum kearah Fiki.

“Fika..” Panggil Fiki.

“Iya Fiki?”

“Aku juga sangat menyayangimu. Setelah ini dan seterusnya, kamu harus janji. Kamu harus kembali menjadi Fika yang ceria seperti dahulu, entah kamu sakit atau apapun yang terjadi. Aku selalu ingin melihat senyumanmu. Aku tidak mau melihat kamu yang selalu murung dan keras kepala seperti tadi. Aku selalu mengkhawatirkanmu sayang.” Pinta Fiki sambil membelai rambut Fika.

“Iya Fiki, aku seperti itu juga karena kamu. Kamu ninggalin aku begitu saja. Aku tak mau kamu ninggalin aku untuk kedua kalinya. Aku ingin ini yang terakhir buat aku. Iya Fikiku sayang. Aku berjanji. Untuk hari ini, dan detik ini, aku akan menjadi Fika yang selalu ceria, Fika yang tak keras kepala seperti dulu, dan yang pasti, aku akan menjadi Fika yang selalu mencintaimu.”

“Terima kasih Fika. Janji ya?” Fiki mengulurkan jari kelingking kearah Fika.

“Janji.” Fika mengulurkan jari kelingking dan melingkarkannya satu sama lain sebagai simbol perjanjian mereka berdua.

“Ehh.. hujan sudah reda.” Fika melihat ke luar pos taman dan melihat keadaan diluar.

“Benarkah?” Senyum Fiki menyeringai.

“Iya...Sudah terang hujannya, eh liat itu dilangit. Ada pelangi bagus banget.” Kata Fika sambil menunjuk kearah langit. Begitu indah pelangi saat itu, “mejikuhibiniu” adalah singkatan untuk ketujuh warna yang menghiasi pelangi yang indah itu.

“Ayo keluar dan jalan-jalan bersama mengitari taman.” Fika mengajak Fiki untuk keluar dan mengitari taman, sambil menikmati indahnya pelangi saat itu.

***

“Fiki, kenapa pelangi itu begitu indah?” Tanya Fika. Mereka berdua mengayunkan langkahnya mengitari taman sambil memandang pelangi yang begitu indah yang menggantung dilangit.

Fiki menghentikan langkahnya dan memandang  ke langit. “Banyak warna yang membuat dirinya begitu anggun.” Fiki tersenyum kearah Fika. Fikapun membalas senyuman Fiki.

“Bukan itu jawabannya.” Sahut Fika.

“Terus apa sayang?”

“Pelangi itu indah karena sebelum pelangi itu muncul pasti ada hujan deras terlebih dahulu, bahkan disertai halilintar dan kilat seperti tadi. Dan setelah semua itu terlewati ia mulai menampakkan diri. Pelangi adalah simbol keindahan langit. Seperti filososfi sebuah hidup, kadang hidup selalu banyak permasalahan, harapan yang tak kunjung datang, bahkan penyesalan. Tapi jika semuanya telah terlewati, akan menjadi indah pada akhirnya. Seperti penantianku terhadap cintamu sekarang. “Fika tersenyum kearah Fiki. “Sebelumnya aku sangat tersiksa dengan perasanku, aku menganggap diriku adalah orang yang tak beruntung. Belum sempat merasakan cinta, tapi terlebih dahulu sakit hati. Tapi didalam hati kecilku, aku peraya akan kekuatan cinta. Aku rela dengan sabar menantimu kembali. Padahal sebenarnya aku ragu akan kehadiranmu. Dan akhirnya hati kecilku menang, ia menuntunku dalam sebuah kesabaran. Kini kesabaranku telah membuahkan hasil. Kamu sudah kembali padaku. Pelangi itu kini telah muncul, setidaknya keindahannya telah tersimpan dihatiku.” Jelas Fika. Fiki terenyuh dengan perkataan Fika. Ia begitu senang sekali, ia telah dipertemukan dengan orang yang begitu tulus mencintainya. Begitu sabar menanti cintanya.

Love In Sunset (Romantic Novel)Where stories live. Discover now