[]Part 2[]

1K 165 36
                                    

Titttt....

Anggap saja yang tadi berbunyi itu adalah pertanda bel istirahat di SMA Kesatuan.

Nathan dan satu temannya yang dianugrahi nama Andra segera membereskan buku mereka dan berjalan keluar untuk menuju surganya sekolah. Apalagi kalau bukan kantin? Salah satu tempat yang paling menyenangkan untuk disinggahi.

Sepanjang perjalanan, banyak yang meneriaki Nathan maupun Andra. Itu terjadi karna pesona mereka yang luar biasa menguar dari tubuh masing-masing. Bukanlah sebuah kebohongan kalau ada orang yang mengatakan Nathan dan Andra bagaikan sepasang malaikat rupawan milik SMA Kesatuan. Terlebih sikap dan sifat mereka yang bisa dibilang murid teladan dan bisa diandalkan benar-benar membuat banyak orang terpikat.

Nathan sesekali menyapa balik orang yang menyapanya dan memberikan senyum manisnya pada siapa saja yang meneriakinya. Namun hal itu tak terjadi pada Andra.

Meski baik hati, Andra adalah tipe lelaki yang cukup bodo amatan terhadap lingkungan sekitarnya, jadilah kala ada yang menyapa atau meneriaki namanya, Andra tak akan membalasnya. Tapi kalau pada orang yang cukup dekat dengannya atau minimal saling tahu nama, Andra akan membalasnya, karna Andra tak sedingin itu. Dia hanya dingin dengan orang asing saja.

"Nathan! Andra!"

Dari arah belakang, Nathan mendengar suara yang familiar memanggilnya. Hal itu membuat Nathan segera berbalik dan menemukan senyum manis Vivi di belakangnya.

Vivi menghampiri Nathan dan Andra dengan seorang gadis lain di sisinya. Setelah Vivi sampai di sebelahnya, Nathan segera melanjutkan langkah yang tertunda.

Sedikit perkenalan, Vivi adalah gadis cantik dengan surai hitam kecoklatan, keturanan Belanda-Indonesia. Dia adalah sahabat Nathan sejak mereka masih sangat kecil. Vivi tak hanya bersahabat dengan Nathan saja, karena Vivi juga bersahabat dengan Reva. Ya, Nathan, Vivi, dan Reva merupakan sahabat sejak mereka masih kecil. Hal itu terjadi karna ikatan persahabat yang orang tua mereka ciptakan menurun pada anak-anaknya.

Kini, Nathan, Andra, Vivi, dan teman Vivi yang diketahui bernama Lena sudah sampai di meja kantin yang kosong.

"Nat, biar gue sama Lena aja yang pesen. Lo sama Andra mau pesen apa?" tanya Vivi seraya menyorot Nathan dan Andra bergantian.

Nathan tersenyum, bagus kalau Vivi ingin memesankan makanan untuknya, jadi, ia tidak perlu susah-susah mengantri dan berdesakan untuk mendapat makanan.

"Gue samain aja kayak lo, Vi, biar nggak ribet. Gak tau noh si Andra," ujar Nathan sambil menunjuk Andra dengan dagu pada kata terakhirnya.

"Samain aja," balas Andra sambil mengeluarkan ponselnya dari saku almamater OSIS yang ia kenakan.

Vivi mengangguk, ia kemudian mengajak Lena untuk mulai membeli makanan.

"Ndra, tumben si Yuki nggak nempel sama lo?" tanya Nathan sekedar basa-basi.

"Yuki nggak sekolah. Dia Sakit," jawab Andra sambil memainkan game di ponselnya yang dimiringkan.

Sekedar informasi, Yuki adalah gadis keturunan Jepang yang berstatus pacar Andra. Yuki sangat manja pada Andra dan Andra dengan senang hati memanjakan gadis itu. Hubungan mereka kerap kali menjadi perbincangan hangat di SMA Kesatuan. Hal itu terjadi karna banyaknya penggemar dari hubungan mereka. Sering kali mereka menebar kisah manis yang membuat jomblo-wan dan jomblo-wati mengelus dada karena iri.

Beberapa menit kemudian, Vivi dan Lena datang membawa bakso dan juga teh manis dingin. Vivi yang membawa nampan bakso dan Lena sisanya.

Setelah membagikan makanan, mereka berempat mulai melahap makanan-makanan itu.

HAMA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang