🌸Part(DUA PULUH TIGA)🌸

236 22 3
                                    

Sebelum baca,vote dulu ya para readers.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kue Ummi Syifa,di jamin halal dan enak."Batin Rani sembari membaca brosur yang ia temukan di meja ruang tamunya.

"Itu kan,nama Umminya Iffah,alamatnya juga sama."

"Mamah dapat brosur ini dari mana,?"Tanya Rani  menghampiri  Mamahnya yang ada di dapur.

"Mamah dapat itu dari desa sebelah.."

"Wah ada nomor teleponnya juga,aku kerjain ah.."Batin Rani lagi,lalu menuju kamarnya.

Rani sedang duduk di shofa yang ada di kamarnya,sambil memandangi brosur dan beberapa sim card.

"Aku pakai sim card yang ini  aja ah,kan jarang aku pakai,paket datanya habis,tapi pulsa masih,aku sms aja ah..."

Rani pun memasang sim card itu di handpone nya.Lalu,ia mengirim pesan ke nomor yang ada di brosur itu.

"Assalamu'alaikum Bu,Saya pesan kue  lapisnya 30 biji,besok pukul 3 sore,saya ambil di pertigaan dekat Taman Indah ya,atas nama Bu Nana."

"Bu Nana,aku saja tidak kenal siapa bu Nana...hahaha"Batin Rani tertawa licik

Klunting.Handpone Ummi Syifa berbunyi,tanda ada pesan yang masuk.Umi Syifa pun langsung membuka pesan itu dan membacanya.

"Alhamdillah Ya Allah,besok,pagi_pagi sekali aku hrus belanja bahan kue nih."Batin Ummi Syifa

Klunting.Ada pesan masuk lagi.

"Assalamu'alaikum Bu Syifa,saya Bu Tere dari RT 5,saya pesan kue kukusnya buat hajatan besok 50 biji ya bu,antar ke rumah saya bakda maghrib ya."

"Alhamdulillah Ya Allah."Ucap Ummi Syifa lirih.Ummi Syifa sangat senang,tak henti_hentinya ia mengucap syukur kepada Allah SWT.

Ummi pun langsung memberi kabar gembira ini pada Abah,Iffah dan Johan.

"Alhamdulillah.."Ucap Abah Iffah dan Johan bersamaan.

"Maaf Ummi,besok kan Iffah sekolah,jadi gak bisa bantu Ummi buat adonan."

"Gak papa Nduk,kan ada Abah besok kan Abah masih cuti."

"Bener tuh,kan ada Abah."

"Ada Johan juga disini."Sahut Johan polos.

"Johan sayang,kamu kan besok juga sekolah."Ucap Iffah mengelus puncak kepala adeknya penuh sayang.

"Kak Iffah sayang Johan."Iffah mengecup kening Johan.

"Johan juga sayang kakak Iffah."

                           **********

"Rasakan pembalasanku lagi Iffah,dasar upik abu."Batin Rani sembari tersenyum licik.Setelah mengirim pesan itu,Rani sengaja membiarkan sim card itu tetap aktif dulu,besok baru akan membuang sim card itu.

Setelah mengirim pesan itu,Rani pun mengirim pesan kepada sahabat dekatnya Silvia sambil tertawa licik.

"Sil,kamu pasti bangga deh,aku udah kerjain si Iffah upik abu itu,hhh,aku pura_pura beli kuenya..pasti dia akan rugi banyak,aku juga udah buat Lutfi benci sama dia."

Silvia pun membalas pesan Rani.

"Wah,hebat kamu Ran,gak salah aku punya sahabat yang cerdas kayak kamu."Silvia pun tersenyum licik dan tertawa puas.

"Rasakan itu upik abu."Batin Silvia.

Hah? apa! Silvia ternyata belum sadar juga,ia masih menyimpan dendam dalam hatinya untuk Iffah.

                       ************

Waktu menunjukkan pukul  17:15.Iffah sudah berwudhu,ia bersiap_siap untuk  pergi ke Masjid.Ia sengaja datang sebelum adzan maghrib agar tidak terlambat dan anak_anak tidak menunggunya.Tak lupa ia membawa mukena beserta sajadah dan buku iqro' untuk mengajar.

Masjid itu terletak sedikit jauh dari rumah Iffah dan dekat dengan rumah Adam.

"Ummi,Abah Iffah berangkat dulu,Assalamu'alaikum."Pamit Iffah sambil mengecup telapak tangan Abah dan Umminya bergantian.

"Wa'alaikumsalam."Jawab Abah dan Ummi.

                        *************

"Adam,kamu disini?"Tanya Iffah heran.

"Iya nih Fah,ini mau adzan."

"Ohh.."

"Oh ya Fah,kadoku udah kamu buka?"Tanya Adam.

"Belum Dam,aku belum sempet buka."

"Oh ya udah Fah,aku mau adzan dulu ya.."Ucap Adam tersenyum.Lalu,berdiri mengambil michropone hendak adzan.

                          **********

Setelah sholat maghrib berjama'ah,Iffah menata beberapa meja yang berbentuk memanjang dan menata papan tulis putih bebentuk persegi dengan di bantu Adam.Memang semua itu sudah di siapkan oleh Hajah Fitri selaku pemilik Masjid,dan Hajah Fitrilah yang sudah memberikan amanah untuk Iffah mengajar.

"Kamu gak pulang Dam?"

"Aku mau disini aja temani kamu Iffah,sambil nunggu Isyak."Jawab Adam gugup

"Terserah kamu aja Dam,"

Adam duduk paling depan, bersebelahan dengan anak didik Iffah.

Anak_anak didik Iffah pun duduk di lantai masjid,tepat di belakang meja yang memanjang.Meja itu,cukup di gunakan oleh 3 orang.Waktu Iffah mengajar hanya satu jam,sampai Isyak.

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.."Ucap Iffah keras, dengan posisi berdiri,dengan tangan memegang spidol hitam.

"Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.."Jawab mereka bersamaan.Suara Adam terdengar paling keras,karena terlalu bersemangat.

"Kita buka dengan bacaan ummul kitab.."

Setelah itu,Iffah pun mulai mengajar.Sementara Adam hanya memandanginya saja.Iffah hanya fokus mengajar,ia tidak menghiraukan Adam yang sedari tadi memandanginya.

"Benar_benar idaman."Ucap Adam lirih sambil tersenyum.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya para readersku tersayang.Vote dan comentnya ya.

"Ku Mencintaimu Karena Allah"(On Going)Where stories live. Discover now